JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan raksasa sektor pencahayaan atau lighting, Signify, secara resmi merilis rencananya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 90 persen di seluruh rantai nilainya dibandingkan dengan baseline pada tahun 2019 dan mencapai net-zero pada tahun 2040.
CEO Signify Eric Rondolat menuturkan, perusahaan sejatinya percaya pada potensi cahaya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan sepenuhnya menerima tanggung jawab yang ada.
Sebagai salah satu perusahaan global pertama yang berkomitmen terhadap target berbasis sains atau Science Based Target Initiatives (SBTi) yang terverifikasi, Signify meningkatkan ambisi dengan Rencana Transisi Iklim Net Zero Emission (NZE) 2040.
Baca juga: Emisi dari Sampah Ditarget Net Zero Tahun 2050
"Kami akan terus bertindak dengan cepat, dan menggunakan suara kami untuk melibatkan pelanggan, karyawan, mitra, dan pengambil keputusan publik guna mempercepat aksi iklim di seluruh industri kami dan di luarnya," ujar Eric.
Signify menetapkan strategi iklim, sejalan dengan target NZE yang divalidasi yakni bebas emisi di seluruh rantai nilai pada tahun 2040, penurunan emisi GRK kaca lingkup 1, 2, dan 3 absolut sebesar 50 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun dasar tahun 2019.
Kemudian, penurunan emisi GRK lingkup 1, 2 dan 3 absolut sebesar 90 persen pada tahun 2040, dibandingkan dengan tahun dasar tahun 2019.
Rencana ini mencakup inisiatif dan program di seluruh bisnis dan rantai nilai, yang mencakup pemberian insentif kepada pemasok agar berkomitmen terhadap energi terbarukan, elektrifikasi armada logistik dan perluasan penggunaan lampu LED hemat energi yang merupakan faktor terbesar dalam mengurangi emisi industri lampu dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Tekan Emisi, ABB dan MASKEEI Kolaborasi Percepat Efisiensi Energi
Karena lebih dari 90 persen emisi GRK rantai nilai Signify berasal dari penggunaan produk-produknya sepanjang siklus hidupnya, ambisi NZE tahun 2040 berfokus untuk terus memimpin industri dalam mengembangkan teknologi pencahayaan yang semakin efisien.
Sebagai hasil dari tindakan dan inovasi ini, Signify telah mencapai pengurangan absolut emisi GRK sebesar 50 persen di seluruh rantai nilainya, termasuk fase penggunaan cakupan 3, sejak tahun 2019.
Namun sebagian besar stok lampu global masih bersifat konvensional. Artinya ada peluang besar untuk kemajuan pesat.
Peralihan global ke LED hemat energi akan mengurangi emisi gas rumah kaca global satu persen, yang setara dengan setengah total emisi yang disebabkan oleh industri penerbangan.
Awal tahun ini, Signify bekerja sama dengan Climate Group dan mitra lainnya meluncurkan Revolusi Renovasi dengan tujuan meningkatkan tingkat renovasi di seluruh Uni Eropa, sebagai langkah penting jika kawasan ini ingin mencapai tujuan NZE pada tahun 2050.
CEO Climate Group Helen Clarkson menambahkan, Climate Group menyambut baik rencana transisi iklim Signify, yang ingin melakukan dekarbonisasi di seluruh perekonomian dan mencapai NZE.
Baca juga: Tingkat Kebakaran Lahan Gambut Menurun, Bisa Tekan Emisi
Pihaknya telah bekerja sama dalam kemitraan selama lebih dari 15 tahun untuk mempercepat peluncuran LED secara global dan berupaya menuju lingkungan binaan yang lebih hemat energi.
"Kami menantikan kerja sama selama bertahun-tahun dengan Signify, serta mitra bisnis dan pemerintah lainnya, untuk membuka revolusi renovasi dan melipatgandakan efisiensi energi pada tahun 2030," imbuh Helen.
Salah satu pendiri Transition Value Partners yang juga Pendiri CDP Paul Dickinson menyebut, Signify adalah pembangkit tenaga efisiensi energi di balik pencahayaan Philips, dan produsen LED terbesar di dunia.
Pencahayaan hemat energi sangat penting untuk mengurangi aktivitas yang mewakili 2 persen emisi global.
Sebagai merek global premium untuk manufaktur yang bertanggung jawab dan konsumsi daya yang sangat rendah, semakin banyak perusahaan yang berkomitmen terhadap transisi yang adil menuju NZE akan menentukan Signify, termasuk untuk mematuhi persyaratan rantai pasokan CSRD mereka.
"Perusahaan ini adalah pemimpin dalam dekarbonisasi global, dan rencana transisi perintisnya meningkatkan standar tersebut, sekaligus menunjukkan komitmennya untuk membantu perusahaan lain memenuhi Target Berbasis Sains dan mencapai NZE," tuntas Paul.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya