Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Emisi, ABB dan MASKEEI Kolaborasi Percepat Efisiensi Energi

Kompas.com, 15 Juni 2024, 21:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan teknologi otomasi dan listrik mutinasional, ABB, melakukan kolaborasi dengan organisasi nirlaba Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Nasional (MASKEEI) baru-baru ini.

Keduanya berkolaborasi dalam sebuah konferensi nasional bertajuk "Peran Efisiensi dan Konservasi Energi dalam Mencapai Sasaran Transisi Energi Menuju Net Zero pada Pertengahan Abad 21", yang digelar di Jakarta, Rabu (21/6/2024) lalu.  

Sebagai informasi, lebih dari 45 persen daya listrik yang dihasilkan di seluruh dunia digunakan untuk menggerakkan motor listrik di berbagai bangunan dan aplikasi industri.

Untuk mengoperasikan pompa air, sistem pendingin (HVAC), kompresor, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Industri Energi Fosil Godfather Krisis Iklim

Di Indonesia, sejumlah besar sistem yang digerakkan motor listrik ini kerap kali dioperasikan secara tidak efisien dan mengkonsumsi terlalu banyak energi.

“Hasil penelitian panjang dan pengembangan yang dilakukan secara bertahun-tahun telah memunculkan langkah-langkah dan teknologi efisiensi energi yang dapat diterapkan secara
cepat untuk mengurangi konsumsi energi,” ujar Vice President, Head of Motion, ABB di Indonesia, Chen Kang Tan. 

Teknologi ini tidak hanya telah tersedia, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai sektor.

Caranya, dengan membantu menurunkan kebutuhan energi, menghemat biaya, dan meningkatkan keandalan energi. 

Kurangi konsumsi energi

Penggunaan listrik secara global dapat dikurangi hingga 10 persen, jika lebih dari 300 juta sistem penggerak motor listrik industri yang ada, diganti dengan mesin-mesin yang dapat bekerja secara efisien dan optimal.

"Teknologi-teknologi ini merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk mencapai target iklim dan pengurangan emisi karbonnya dalam 10 tahun mendatang,” tambah Chen Kang Tan.

Chen Kang Tan menjelaskan, ditambah dengan pertumbuhan populasi, tren urbanisasi yang didorong pembangunan ekonomi Indonesia, perlu strategi efisiensi energi yang mengoptimalkan potensi teknologi terdepan.

Seperti high efficiency motor yang dikombinasikan sistem kontrol variable speed drive yang sangat penting untuk mengurangi konsumsi energi.

Baca juga:

Adapun konferensi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang efisiensi energi, yang disebut International Energy Agency (IEA) sebagai “bahan bakar utama” masa depan energi yang berkelanjutan dan tangguh.

Sekaligus untuk membahas lebih lanjut rencana relokasi ibukota Indonesia dari Jakarta ke IKN, dan pengaruhnya terhadap target komitmen iklim Indonesia.

Berbagai area kerjasama serta strategi menjadi fokus pembahasan, termasuk di dalamnya mengidentifikasi teknologi dan solusi efisiensi energi yang menawarkan manfaat terbesar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau