Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam

Kompas.com - 25/11/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan juta orang tinggal di daerah yang mengalami penggurunan. Kondisi tersebut membuat kehidupan mereka terancam.

Penggurunan atau desertifikasi adalah proses terdegradasinya lahan atau tanah. Proses degradasi tersebut mengubah lahan yang subur menjadi gersang hingga menjadi gurun.

Menurut Konvensi PBB untuk Melawan Penggurunan atau UN Convention to Combat Desertification (UNCCD), sekitar 500 juta orang tinggal di daerah yang mengalami penggurunan.

Mereka yang tinggal di kawasan yang mengalami penggurunan dapat menghadapi kemiskinan yang parah, kurangnya ketahanan pangan, dan kesehatan yang buruk akibat kekurangan gizi dan kurangnya akses ke air bersih.

Mereka juga lebih rentan terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem seperti kekeringan dan bencana alam.

Baca juga: Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Daerah terdampak penggurunan

Menurut laporan Quantifying the Impact of Climate Change on Human Health 2024 dari World Economic Forum, di Afrika saja sudah ada 40 juta orang sudah hidup dalam kondisi kekeringan parah.

Sedangkan di Asia penduduk yang tinggal di China, Uzbekistan, dan Kirgistan termasuk di antara negara-negara yang mengalami peningkatan suhu, menurut Earth.org

Meskipun beberapa wilayah ini telah digolongkan sebagai wilayah beriklim gurun sejak 1980-an, penggurunan terus berlanjut sehingga menyebabkan iklim yang lebih panas dan basah. 

Di pegunungan, kurangnya salju telah menyebabkan hilangnya gletser secara bertahap, yang mengancam ketahanan air yang memengaruhi manusia dan pertanian.

Degradasi lahan juga memengaruhi wilayah yang lebih beriklim sedang. 

Baca juga: 17 Juni, Hari Memerangi Penggurunan dan Kekeringan Sedunia

Di Amerika Serikat (AS), hampir 40 persen dari 48 negara bagian bagian di selatan menghadapi kekeringan.

Eropa Selatan bahkan mengalami beberapa kekeringan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. 

Di Spanyol, penggurunan dan eksploitasi berlebihan sangat memengaruhi pertanian di negara tersebut. 

Uni Eropa juga telah menandai kerentanan negara-negara anggotanya di selatan terhadap penggurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa negara tersebut seperti Portugal, Italia, Yunani, Siprus, Bulgaria, dan Rumania.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Salju Langka Turun di Gurun Arab Saudi

Salah satu contoh penggurunan yang paling menonjol adalah Aralkum di Asia Tengah. Pada 1960-an, daerah tersebut ditutupi oleh danau terbesar keempat di dunia, Laut Aral.

Namun, perlahan luasnya menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran sebelumnya, dengan hanya tersisa tiga danau kecil yang sangat asin.

Pada masa Uni Soviet, airnya digunakan untuk mengairi wilayah semi-gurun untuk menanam kapas, yang menyebabkan penurunan permukaan air.

Perubahan iklim semakin memperparah keadaan ini, mengubah dasar laut yang kering menjadi gurun yang tertutup garam.

Baca juga: Gurun Sahara Dilanda Banjir untuk Kali Pertama dalam 50 Tahun, Ahli Ungkap Penyebabnya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau