Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara karena Kebakaran Berakibat 1,5 Juta Kematian Per Tahun

Kompas.com - 29/11/2024, 22:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Polusi udara yang disebabkan oleh kebakaran dikaitkan dengan lebih dari 1,5 juta kematian per tahun di seluruh dunia. Kematian tersebut sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang.

Dikutip dari Phys, Jumat (29/11/2024) jumlah tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang karena perubahan iklim membuat kebakaran lanskap termasuk hutan dan kebakaran yang direncanakan di lahan pertanian lebih sering terjadi dan intens.

Tim peneliti internasional dalam studi baru ini mencatat ada sekitar 450.000 kematian per tahun akibat penyakit jantung yang dikaitkan dengan polusi udara karena kebakaran antara tahun 2000 hingga 2019.

Baca juga:

Lalu ada 220.000 kematian lebih lanjut akibat penyakit pernapasan disebabkan oleh asap dan partikulat yang dimuntahkan ke udara oleh kebakaran.

Dan menurut peneliti, total ada 1, 53 juta kematian per tahun dikaitkan dengan polusi udara akibat kebakaran lahan.

Lebih dari 90 persen kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan hampir 40 persen terjadi di Afrika sub-Sahara.

Peneliti juga menyebut negara-negara dengan jumlah kematian tertinggi adalah China, Republik Demokratik Kongo, India, Indonesia, dan Nigeria.

Peneliti pun menyerukan tindakan mendesak untuk mengatasi jumlah kematian yang besar akibat kebakaran lahan.

Kesenjangan antara negara kaya dan miskin semakin menyoroti ketidakadilan iklim, di mana mereka yang paling sedikit berkontribusi terhadap pemanasan global paling menderita karenanya.

Baca juga:

Para peneliti menunjukkan bahwa beberapa cara yang dapat dilakukan orang untuk menghindari asap dari kebakaran seperti menjauh dari area tersebut, menggunakan pembersih udara dan masker, atau tetap berada di dalam ruangan, tidak tersedia bagi orang-orang di negara-negara miskin.

Sehingga perlu lebih banyak dukungan finansial serta teknologi bagi orang-orang di negara-negara yang paling terdampak.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Di Barcelona, Indonesia Kenalkan Tuna Ramah Lingkungan pada Dunia
Di Barcelona, Indonesia Kenalkan Tuna Ramah Lingkungan pada Dunia
Pemerintah
Pekerja Disabilitas Baru 0,53 Persen, Silang.id Minta Industri Inklusif
Pekerja Disabilitas Baru 0,53 Persen, Silang.id Minta Industri Inklusif
Swasta
KG Media Sabet Dua Penghargaan Global INMA Awards 2025, Inovasi Berbasis Nilai dan Keberlanjutan Mendunia
KG Media Sabet Dua Penghargaan Global INMA Awards 2025, Inovasi Berbasis Nilai dan Keberlanjutan Mendunia
Swasta
Subsidi 6 Sektor Strategis Picu Masalah Lingkungan, Perlu Transparansi
Subsidi 6 Sektor Strategis Picu Masalah Lingkungan, Perlu Transparansi
Pemerintah
Buang Sampah Sembarangan, DLH Cianjur Terapkan Sanksi Rp 500.000
Buang Sampah Sembarangan, DLH Cianjur Terapkan Sanksi Rp 500.000
Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Anggur Cepat Matang, Punya Gula Lebih Tinggi
Perubahan Iklim Bikin Anggur Cepat Matang, Punya Gula Lebih Tinggi
LSM/Figur
Gelombang Panas Hantam Laut Inggris dan Irlandia, Apa Dampaknya?
Gelombang Panas Hantam Laut Inggris dan Irlandia, Apa Dampaknya?
Swasta
RI-Brasil Kerja Sama Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara
RI-Brasil Kerja Sama Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara
Pemerintah
Permukaan Laut Tetap Naik meski Pemanasan Global Dibatasi 1,5 Derajat C
Permukaan Laut Tetap Naik meski Pemanasan Global Dibatasi 1,5 Derajat C
Pemerintah
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
Profesor IPB Sebut Bakteri Pereduksi Nitrat Mampu Turunkan Emisi GRK
LSM/Figur
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Singa Asia di India Naik Jadi 891 Ekor, Bukti Kesuksesan Konservasi
Pemerintah
'Destination Zero Waste Bali', Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
"Destination Zero Waste Bali", Inisiatif Kolaboratif Kurangi Sampah Plastik di Industri Perhotelan
LSM/Figur
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Menteri LH: Pemprov Kalsel Baru Kelola 48,5 Persen Sampah, Setengahnya Dibuang ke TPA Open Dumping
Pemerintah
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
Hadirkan Rompi Kembali Utuh, Kolaborasi Adrie Basuki dan CISC Dukung Perjuangan Pasien Kanker
LSM/Figur
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
Ahli IPB Usulkan Lutung Sentarum Jadi Satwa Dilindungi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau