Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Batasi Kemampuan Tanah Serap Karbon

Kompas.com, 7 Oktober 2024, 19:58 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Target ambisius Perjanjian Paris untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celsius nampaknya belum berbuah manis.

Buktinya, dampak pemanasan global salah satunya kebakaran hutan makin sering terjadi yang akhirnya merugikan planet ini juga.

Dalam studi baru yang dipublikasikan di Nature Geoscience, peneliti menemukan kebakaran hutan yang sering terjadi itu bisa menyebabkan kemampuan tanah untuk menyerap karbon makin sedikit.

Baca juga: Riset Deloitte: Semakin Banyak “Tenant” Properti Inginkan Bangunan Rendah Karbon

Kesimpulan ini didapatkan setelah peneliti melakukan simulasi iklim yang digunakan untuk menentukan target Perjanjian Paris.

Seperti dikutip dari Phys, Senin (7/10/2024) peneliti menemukan tingkat pemanasan global saat kebakaran mulai memengaruhi kemampuan tanah untuk menyerap karbon adalah 1,07 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

Peneliti memperkirakan dengan adanya kebakaran, kemampuan tanah menyerap karbon akan berkurang hingga 5 persen atau 25 gigaton CO2.

Sementara jika ingin membatasi pemanasan 1,5 derajat Celsius atau di bawah 2 derajat Celsius, perlu penyerapan karbon sebesar 64 gigaton CO2.

Membatasi pemanasan hingga 1,5°C tetap penting dilakukan untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.

Namun dalam banyak kasus, kita sudah melihat perubahan signifikan pada ekosistem Bumi saat ini.

Peningkatan Pemanasan Permukaan Tanah

Pemanasan global telah menyebabkan kebakaran menjadi lebih sering terjadi.

Beberapa wilayah seperti AS bagian barat dan Spanyol bagian timur mengalami peristiwa kebakaran yang luasnya dua atau tiga kali lipat dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Kebakaran hutan yang lebih besar biasanya mengakibatkan hilangnya vegetasi yang lebih besar.

Namun selain itu menurut analisis data satelit selama lebih dari satu dekade, peningkatan frekuensi dan keparahan kebakaran hutan dapat meningkatkan pemanasan permukaan tanah.

Ini berarti bahwa permukaan tanah memanas dengan melepaskan lebih sedikit air dan menyerap lebih banyak radiasi yang masuk daripada tahun-tahun sebelumnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
IWIP Libatkan UMKM dalam Rantai Pasok Industri, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 4,4 Triliun
Swasta
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau