Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon akan memberikan insentif kepada perusahaan pembeli dalam perdagangan karbon internasional.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan, IDXCarbon akan memberikan insentif berupa pembebasan biaya registrasi dan pembebasan biaya pencatatan unit karbon.

"IDX Carbon juga memberikan insentif bagi perusahaan sebagai pembeli karbon. Kami melakukan sama dengan yang lokal tahun lalu adalah pembebasan biaya registrasi bagi pengguna jasa, ada pembebasan biaya pencatatan unit karbon," ujar Iman dalam Konferensi Pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (20/1/2025), sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Kemenhut Siapkan Skema untuk Genjot Perdagangan Karbon

Selain itu, IDXCarbon juga tidak menerapkan biaya langganan atau membership fee dan biaya tahunan annual fee bagi peserta perdagangan karbon internasional.

Di samping itu, Iman menuturkan pihaknya juga memberikan fasilitas kepada perusahaan penjual unit karbon.

Dia menuturkan, pada 2024 telah didirikan IDX Net Zero Incubator untuk membantu perusahaan menghitung gas emisi efek mereka.

"Jadi, kami membantu perusahaan terutama tercatat untuk menghitung gas emisi efeknya," ujar Iman.

Baca juga: Pembeli Bersedia Bayar Mahal untuk Kredit Karbon yang Berkualitas

Peluncuran perdagangan karbon internasional oleh IDXCarbon dilaksanakan pada Senin. Pedagangan karbon dibuka untuk asing guna meningkatkan volume, transaksi dan pengguna jasa dalam perdagangan karbon di Indonesia.

Hingga 17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di Bursa Karbon Indonesia secara kumulatif mencapai 1.131.000 ton karbon dioksida ekuivalen sejak diluncurkan pada 26 September 2023.

Selama setahun lebih, pengguna jasa dalam IDXCarbon tercatat sebanyak 104 pengguna jasa dan jumlah nilai transaksi perdagangan karbon mencapai Rp 56,86 miliar.

Diberitakan Kompas.com, Iman menyampaikan volume perdagangan karbon internasional ditargetkan mencapai 750.000 ton karbon dioksida ekuivalen pada 2025.

Baca juga: Perdagangan Karbon Internasional Diluncurkan, Ada 104 Pengguna Bergabung

Iman berujar, penjualan unit karbon tahun lalu sekitar 500.000 ton karbon dioksida ekuivalen.

"Kalau kami berharap, secara internasional dan domestik mungkin (penjualan) antara 500.000 sampai 750.000 ton (karbon dioksida ekuivalen)," ucap Iman.

IDXCarbon menargetkan, partisipasi dari perusahaan domestik maupun internasional meningkat pada tahun ini.

"Target kami 200 (partisipan), untuk nilai transaksi saya mesti harus melihat harganya," harap Iman.

Baca juga: Indonesia Resmi Jual Karbon untuk Asing, Bagaimana Situasi Internasional?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau