JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang kini dapat berkontribusi menanam pohon saat memesan layanan pada aplikasi Bluebird.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengungkapkan fitur tersebut termasuk dalam pilar Blue Life yang memungkinkan penumpang menyumbang dana untuk melestarikan lingkungan.
"Kami sudah ada tombol sustainability bagi yang ingin menambah kontribusi perjalanannya. Kami sudah siapkan tambahan tombol untuk kontribusi untuk penanaman pohon dan sebagainya," ujar Andre, sapaan karib Adrianto, dalam konferensi pers di Kantor Blue Bird, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Pemerintah Tanam 1 Juta Pohon untuk Program Ketahanan Pangan
Nantinya, lanjut dia, penumpang dapat memilih nominal donasi yang akan disumbangkan dalam program penanaman pohon.
"Kami juga ada partner yang memang sudah kompeten di bidangnya untuk penanaman pohon," imbuh dia.
Tak hanya itu, Bluebird telah meluncurkan taksi listrik untuk menekan emisi yang dihasilkan dari perjalanan. Kata Andre, sejak 2019 pihaknya mengurangi lebih dari 196.000 ton emisi karbon melalui peningkatan armada taksi serta mobil rental CNG dan listrik.
Ini termasuk pengoperasian 60 Bus Rapid Transit (BRT) listrik di Medan. Lainnya, memperluas infrastruktur armada listrik dengan 27 titik pengisian daya electric vehicle (EV), serta penggunaan panel surya untuk pemanfaatan energi bersih.
"Ini yang cukup besar angkanya sejumlah 28.000 lebih ton karbon yang di-avoid dihasilkan dari saving BBM kendaraan listrik yang digunakan," tutur Andre.
Sejauh ini, Bluebird menggunakan lebih dari 3.500 armada ramah lingkungan berbasis EV dan CNG. Untuk 2025, perusahaan menargetkan menambah 1.000 unit mobil listrik dari berbagai merek.
Baca juga: Selama Satu Dekade, Bluebird Berdayakan Ribuan Istri dan Anak Pengemudi
Andre menyebutkan, perusahaannya juga telah memulai gerakan use cooking oil (UCO) sejak 2024. UCO dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel, sabun, krim cuci piring, dan arang aktif untuk mewujudkan sirkular ekonomi.
"Kami juga sudah mulai sebenarnya dari tahun lalu, ada partner yang mengumpulkan, memastikan UCO-nya sesuai dengan standar yang memang dibutuhkan oleh pengumpul sehingga bisa dilakukan recycle," sebut dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya