Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Organik Keluarga Jadi Biogas: Upaya Ekonomi Sirkular dari Rumah

Kompas.com - 06/02/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Keluarga yang mengelola limbah organik menjadi biogas menjadi salah satu upaya penerapan ekonomi sirkular.

Program Manager for Renewable Energy Rumah Energi Danastri Widoningtyas mengatakan, biogas yang memanfaatkan limbah organik tidak hanya menghasilkan gas, melainkan juga menjadi pupuk.

Gas yang dihasilkan bisa untuk memasak. Sedangkan pupuknya bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman pangan.

Baca juga: Jangan Tunggu Gas Langka, Rumah Tangga Bisa Manfaatkan Sampah Organik Jadi Biogas

Tanaman pangan bisa dipanen untuk meningkatkan ketahanan pangan. Bila terbuang atau tidak habis dimakan, bisa diolah lagi menjadi biogas.

"Biogas ini dalam prosesnya tidak hanya menghasilkan gas, tapi juga menghasilkan pupuk," kata Ninis, sapaannya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/2/2025).

Bagi rumah tangga perkotaan, Rumah Energi menghadirkan program bernama Biogas Mini Rumahan (Biomiru).

Proses pembuatan Biomiru bisa dilakukan secara mandiri sesuai panduan yang sudah disediakan atau didampingi oleh tenaga ahli.

Baca juga: Forward7 dan Sistema.bio Hadirkan Teknologi Biogas Modern bagi Pemilik Peternakan Kecil di Nepal dan Indonesia

"Proses pembuatan sampai pemanfaatan sudah ada panduannya. Kalau membutuhkan asistensi secara teknisnya bisa menghubungi Rumah Energi," ujar Ninis.

Bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat Biomiru yakni tandon air berbahan polyethylene (PE) sebagai digester dan pipa pvc.

Digester sendiri adalah wadah atau tempat terjadinya reaksi kimia sehingga menghasilkan biogas dan pupuk kompos.

Biomiru terbagi menjadi tiga kapasitas biodigester yang disesuaikan dengan kapasitas tandon air di pasaran yakni 650 liter, 1.000 liter, dan 2.000 liter.

Baca juga: Perancis Mulai Wajibkan Warganya Pilah Sampah Organik, Dijadikan Kompos dan Biogas

Luas lahan yang dibutuhkan untuk membuat Biomiru pun tidak terlalu besar, antara 2 meter persegi sampai 6 meter persegi.

Masing-masing kapasitas biodigester memiliki durasi nyala api untuk memasak yang berbeda-beda.

Kapasitas 650 liter memiliki durasi sekitar 30 menit, kapasitas 1.000 liter berdurasi sekitar 60 menit, dan kapasitas 2.000 liter memiliki durasi sekitar 90 menit.

Baca juga: Ubah Limbah Tongkol Jagung Jadi Energi, Pabrik Biogas Dibangun di Lombok

Atasi limbah

Selain dapat menjadi sumber energi alternatif dan pupuk organik, mengolah sampah organik menjadi biogas bisa mengatasi masalah limbah.

Untuk diketahui, rumah tangga menjadi kontributor terbesar sampah di Indonesia dengan persentase 54,52 persen menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).

Di sisi lain, limbah organik menjadi kontributor terbesar komposisi sampah, dengan sisa makanan sebanyak 39,05 persen, kayu atau ranting 12,56 persen, dan kertas karton 11,3 persen.

Padahal, baru sekitar 16 juta ton atau 61,97 persen sampah yang berhasil terkelola. Sisanya, sekitar 9 juta ton atau 38,03 persen sampah yang tidak terkelola.

Baca juga: Sulap Limbah Tahu Jadi Biogas, Warga Sambak Lepas Ketergantungan Elpiji

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

USAID Ditutup Trump, Menkes Cari Negara Donor Lain

USAID Ditutup Trump, Menkes Cari Negara Donor Lain

Pemerintah
Survei Sebut Literasi Anak Muda tentang Laut Kurang

Survei Sebut Literasi Anak Muda tentang Laut Kurang

Pemerintah
Plana Gunakan Mesin Ramah Lingkungan untuk Produksi Material Pengganti Kayu

Plana Gunakan Mesin Ramah Lingkungan untuk Produksi Material Pengganti Kayu

Swasta
Sampah Organik Keluarga Jadi Biogas: Upaya Ekonomi Sirkular dari Rumah

Sampah Organik Keluarga Jadi Biogas: Upaya Ekonomi Sirkular dari Rumah

LSM/Figur
Laju Peningkatan Suhu Lautan Capai 400 Persen dibandingkan Tahun 1980-an

Laju Peningkatan Suhu Lautan Capai 400 Persen dibandingkan Tahun 1980-an

LSM/Figur
Menyoal Pencabutan 18 PBPH oleh Menhut, Prestasikah?

Menyoal Pencabutan 18 PBPH oleh Menhut, Prestasikah?

Pemerintah
IETF Diluncurkan, Ini Sederet Komitmen RI Percepat Transisi Energi

IETF Diluncurkan, Ini Sederet Komitmen RI Percepat Transisi Energi

Pemerintah
Bahlil Sebut Pensiun PLTU Jangan Dipaksakan, Greenpeace: Kontradiktif

Bahlil Sebut Pensiun PLTU Jangan Dipaksakan, Greenpeace: Kontradiktif

LSM/Figur
Indonesia Dapat Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Transisi Energi dari UE dan Perancis

Indonesia Dapat Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Transisi Energi dari UE dan Perancis

Pemerintah
AS Keluar dari Perjanjian Paris, Menteri LH Sebut RI Komitmen Tangani Isu Iklim

AS Keluar dari Perjanjian Paris, Menteri LH Sebut RI Komitmen Tangani Isu Iklim

Pemerintah
Plana Ubah Sampah Plastik dan Sekam Jadi Material Pengganti Kayu

Plana Ubah Sampah Plastik dan Sekam Jadi Material Pengganti Kayu

Swasta
Bahan Bakar Nabati sebagai Pilar Swasembada Energi

Bahan Bakar Nabati sebagai Pilar Swasembada Energi

Pemerintah
Restorasi Lahan Mangrove dan Gambut Dinilai Jadi Solusi Iklim yang Minim “Budget”

Restorasi Lahan Mangrove dan Gambut Dinilai Jadi Solusi Iklim yang Minim “Budget”

LSM/Figur
Tergabung di GPAP, 25 Negara Bersatu Lawan Polusi Plastik

Tergabung di GPAP, 25 Negara Bersatu Lawan Polusi Plastik

Pemerintah
Siklon Tropis Taliah Berpotensi Picu Gelombang Laut di Sejumlah Perairan, Ini Daftarnya

Siklon Tropis Taliah Berpotensi Picu Gelombang Laut di Sejumlah Perairan, Ini Daftarnya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau