KOMPAS.com - Produk Domestik Bruto (PDB) global berpotensi turun hingga 34 persen jika tindakan untuk mengatasi perubahan iklim tidak segera dilakukan.
Temuan tersebut berdasarkan laporan baru dari Boston Consulting Group (BCG), yang bekerja sama dengan Cambridge Judge Business School dan climaTraces Lab milik University of Cambridge.
Riset menggunakan estimasi dari skenario makrofinansial iklim jangka panjang yang diterbitkan oleh Network of Central Banks and Supervisors for Greening the Financial System (NGFS) akhir tahun lalu.
Dikutip dari Edie, Jumat (14/3/2025) tingkat pertumbuhan PDB global tahunan diasumsikan rata-rata sebesar 3 persen dengan kisaran kemungkinan antara 2,5 persen dan 3,5 persen hingga 2050.
Baca juga: Ekonomi Pisang Capai 11 Miliar dollar AS Per Tahun, Perubahan Iklim Mengancamnya
Sementara untuk tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata yang lebih lambat adalah sebesar 1,7 persen, dengan kisaran antara 1,3 persen dan 2,1 persen untuk periode antara tahun 2051 hingga 2100.
Namun jika pemanasan global mencapai 3 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri pada akhir abad ini, output ekonomi kumulatif global dapat berkurang sebesar 15 hingga 34 persen pada 2100.
Akan tetapi masih ada harapan jika pemanasan global bisa dibatasi hingga 2 derajat Celcius pada tahun 2100. Analisis menyebut melambatnya ekonomi dapat dikurangi menjadi 2 persen hingga 4 persen bila pembatasan pemanasan global bisa dilakukan.
Kendati demikian membatasi pemanasan global hingga 2 derajat Celcius juga merupakan tantangan.
Laporan BCG menyatakan pembatasan itu akan memerlukan investasi 1 hingga 2 persen dari PDB kumulatif untuk mitigasi dan adaptasi iklim selama periode yang sama.
Namun jika investasi aksi iklim dilakukan sekarang, itu akan mencegah dampak ekonomi yang jauh lebih besar di kemudian hari.
"Bagian yang paling penting dari penelitian kami adalah sebagian besar dampak PDB global dapat dikurangi dengan tindakan kita," kata wakil ketua BCG untuk dampak sosial, iklim, dan keberlanjutan Wendy Woods.
"Jika kita melakukan hal benar pada mitigasi dan adaptasi, mungkin hanya sekitar 4 persen kerugian PDB yang tidak dapat dihindari dan tetap bisa melindungi hampir 30 persen dari PDB kita," paparnya lagi.
Laporan tentang risiko finansial perubahan iklim dari Institute and Faculty of Actuaries (IFoA) yang dirilis awal tahun ini pun juga menemukan hal serupa.
Tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dapat mengakibatkan penurunan PDB global yang lebih tinggi hingga 50 persen antara tahun 2070 dan 2090.
Laporan itu juga memperingatkan tentang 'solvabilitas planet' atau risiko berjenjang dari perubahan iklim yang saling terkait, kerusakan alam, dan polusi.
Baca juga: Green Property Jadi Solusi Atasi Perubahan Iklim di Perkotaan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya