Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture

Kompas.com - 21/04/2025, 16:00 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Investasi juga mengalir ke energi terbarukan:

  • Amazon menandatangani kontrak untuk 870 MW tenaga surya dan angin di Spanyol.
  • Microsoft mengamankan 389 MW tenaga surya di AS.
  • Google menjajaki tenaga panas bumi dan mendukung proyek taman energi bersih industri.

Namun, energi terbarukan masih menghadapi kendala teknis seperti intermitensi (cuaca tidak menentu) dan kebutuhan penyimpanan energi cadangan.

Karena itu, gas alam tetap jadi alternatif yang dipilih, terutama di wilayah dengan keterbatasan jaringan listrik. Beberapa investasi pada gas alam adalah:

  • Microsoft berinvestasi di pembangkit gas di Dublin.
  • Meta mengembangkan fasilitas gas alam 2,2 GW di Louisiana dan 4,5 GW di Pennsylvania.
  • Kebutuhan Energi Tinggi Jadi Tantangan untuk Target Lingkungan

Apakah Akan Menjawab?

Banyak solusi yang dipilih, seperti teknologi penghilangan karbon dan nuklir, berbiaya mahal. Pengembangan energi terbarukan belum ambisius. Energi terbarukan mungkin dalam waktu dekat belum bisa memenuhi tuntutan energi karena pengembangan kecerdasan buatan

Baca juga: Earth AI, Kini Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Eksplorasi Mineral Kritis

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau