Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Generasi 4, Nuklir Dinilai Bisa Jadi Alternatif Transisi Energi Bersih

Kompas.com - 21/04/2025, 14:30 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mulai melirik energi nuklir sebagai salah satu alternatif energi baru terbarukan (EBT) yang potensial untuk dikembangkan dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan rendah emisi.

Hal tersebut disampaikan oleh Anhar Riza Antariksawan, dosen Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir), dalam pernyataan resminya pada Senin (21/4/2025).

“Inovasi teknologi nuklir saat ini telah memasuki generasi keempat. Perkembangannya ditandai dengan desain yang lebih modern dan sistem keamanan yang jauh lebih canggih untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN),” jelas Anhar.

Evolusi Teknologi Nuklir: Dari Generasi I ke Generasi IV

Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 1954, teknologi nuklir telah mengalami empat fase evolusi besar:

Generasi I: Prototipe awal yang belum bisa dikomersialkan.

Generasi II: Mulai bersifat komersial, menggunakan air sebagai pendingin dan moderator.

Baca juga: Konsumsi Listrik Dunia Naik, 40 Persen dari Nuklir dan Energi Terbarukan

Generasi III: Mengalami peningkatan kapasitas daya, sistem keamanan yang lebih handal, serta penggunaan sistem pasif yang mengikuti prinsip hukum alam.

Generasi IV: Lebih revolusioner, fleksibel, dan membuka peluang riset lanjutan untuk pengembangan teknologi nuklir yang lebih mutakhir.

Dengan kemajuan ini, energi nuklir dinilai siap menjadi bagian dari sistem energi bersih atau zero emission energy system, yang bila dikombinasikan dengan sumber energi terbarukan lain seperti surya dan angin, dapat berperan besar dalam menekan dampak perubahan iklim.

Dukungan Kebijakan dan SDM Jadi Kunci

Anhar juga menegaskan bahwa pemerintah telah menetapkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang mendorong penggunaan maksimal energi hijau dan EBT guna menekan emisi gas rumah kaca.

Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan pengembangan energi nuklir tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten serta penguasaan terhadap inovasi dan teknologi.

Baca juga: Menghitung Untung Rugi Energi Nuklir bagi Indonesia

 

 

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kondisi DAS Ciliwung Kritis, Ahli UGM Serukan Konservasi Menyeluruh

Kondisi DAS Ciliwung Kritis, Ahli UGM Serukan Konservasi Menyeluruh

LSM/Figur
Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture

Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture

Swasta
Diklaim Ramah Lingkungan, Penerbangan Katy Perry Dkk Masih Timbulkan Emisi Gas Rumah Kaca

Diklaim Ramah Lingkungan, Penerbangan Katy Perry Dkk Masih Timbulkan Emisi Gas Rumah Kaca

LSM/Figur
Sudah Generasi 4, Nuklir Dinilai Bisa Jadi Alternatif Transisi Energi Bersih

Sudah Generasi 4, Nuklir Dinilai Bisa Jadi Alternatif Transisi Energi Bersih

LSM/Figur
Mengapa Slow Fashion Sulit Jadi Tren?

Mengapa Slow Fashion Sulit Jadi Tren?

LSM/Figur
LG Dikabarkan Batalkan Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Ini Alasannya

LG Dikabarkan Batalkan Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Ini Alasannya

Swasta
TPA di Banyumas Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block dan Genteng

TPA di Banyumas Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block dan Genteng

Pemerintah
Hidrogen Butuh Waktu, Gaikindo Minta Pemerintah Fokus Bahan Bakar Nabati

Hidrogen Butuh Waktu, Gaikindo Minta Pemerintah Fokus Bahan Bakar Nabati

Pemerintah
Masyarakat Bisa Terima Kompensasi karena Jaga Lingkungan

Masyarakat Bisa Terima Kompensasi karena Jaga Lingkungan

Pemerintah
Peringati Hari Bumi, ULM dan Universitas di Kanada Tanam 100 Pohon Ulin

Peringati Hari Bumi, ULM dan Universitas di Kanada Tanam 100 Pohon Ulin

LSM/Figur
Peringati Hari Kartini, Pemerintah Dorong Wanita Indonesia Berdaya

Peringati Hari Kartini, Pemerintah Dorong Wanita Indonesia Berdaya

Pemerintah
Logam Beracun Cemari 15 Persen Lahan Pertanian Dunia

Logam Beracun Cemari 15 Persen Lahan Pertanian Dunia

LSM/Figur
Polusi Udara Paris Turun 50 Persen Usai Prioritaskan Penggunaan Sepeda

Polusi Udara Paris Turun 50 Persen Usai Prioritaskan Penggunaan Sepeda

Pemerintah
Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Pemerintah
KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau