Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Peduli Ciliwung, Bersihkan Sampah Sungai Tanpa Pamrih

Kompas.com, 21 April 2025, 18:30 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Peduli Ciliwung yang beranggotakan mahasiswa hingga pekerja kantoran mengabdikan diri untuk membersihkan sungai yang dipenuhi sampah. 

Aktivis lingkungan sekaligus anggota Komunitas Peduli Ciliwung, Suparno Jumar, mengatakan, perkumpulan itu bermula dari kegelisahan terkait masalah sampah di sungai. 

“Komunitas melakukan kegiatan yang mendorong atau memotivasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan mungkin teman-teman dari akademis. Gerakan komunitas ini ya karena ada dasar itu,” ujar Suparno saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/4/2025). 

Baca juga: Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

Suparno memutuskan untuk aktif dan terlibat dalam setiap kegiatan membersihkan Sungai Ciliwung sejak 2015 sebagai relawan karena kondisi sungai tersebut yang tercemar. Bahkan, dia rela meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi relawan penjaga Sungai Ciliwung. 

Suparno menyebut, pembersihan sungai dimulai sejak 2009 lalu setiap akhir pekannya. Mereka memungut sampah menggunakan peralatan seadanya termasuk perahu karet untuk menyusuri sungai.

“Sampah yang ditemukan di Sungai Ciliwung berupa plastik kemasan sekali pakai, plastik PET, botol PET, atau cup PET, kemasan yang single layer maupun multi layer dari makanan dan minuman,” papar Suparno. 

Baca juga: Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Lainnya, sampah sisa styrofoam, kain, diapers, pembalut, serta logam. Dalam satu kali pembersihan, Komunitas Peduli Ciliwung bisa mengangkut 5 ton sampah, bergantung pada jumlah orang yang terlibat.

Suparno menyampaikan bahwa sampah yang bisa didaur ulang seperti PET diberikan cuma-cuma kepada pemulung ataupun bank sampah. Sebab, pihaknya kekurangan dana operasional maupun sumber daya manusia jika mengelola sendiri sampah daur ulang. 

Sementara, jenis sampah lainnya diangkut Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor. 

“Beberapa kali juga sampah yang dari Sungai Ciliwung dikirimkan atau diangkut ke pengelolaan sampah swasta, tetapi tidak banyak karena kami harus membayar dan nilainya cukup lumayan sebagai sebuah gerakan komunitas,” jelas dia. 

Baca juga: Tuntutan Ganti Rugi Menanti Produsen yang Tak Tangani Sampah Plastik

Suparno mengatakan, persoalan sampah di Ciliwung turut diselesaikan Pemerintah Kota dengan mendanai komunitas melalui program Naturalisasi Sungai Ciliwung. Aktivitas para relawan kemudian diperluas ke Sungai Cisadane.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau