JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menginisiasi penanaman 500 pohon mangrove di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi.
Aksi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dengan penanaman 500 pohon mangrove ini, KAI Logistik memperkirakan serapan karbon awal sebesar 59,2 kg CO?eq per tahun.
Baca juga: Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Seiring pertumbuhan pohon hingga dewasa dalam 5–7 tahun ke depan, aksi ini berpotensi menyerap hingga 2,5 ton CO?eq per tahun, mendukung pemulihan ekosistem pesisir dan pengurangan emisi jangka panjang.
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi merupakan tanggung jawab korporasi. Sebagai perusahaan logistik berbasis rel, KAI Logistik memiliki peluang besar untuk menjadi penggerak utama transformasi menuju logistik yang ramah lingkungan,” jelas Manager of Public Relations KAI Logistik, Adjeng Putri Adhatu, dalam keterangan resminya, Senin (23/6/2025).
Dia mengatakan inisiatif penanaman mangrove ini bukan sekedar simbol kepedulian lingkungan, tetapi juga bagian integral dari strategi Green Logistics yang mengedepankan efisiensi energi, pengurangan emisi, dan konservasi alam sebagai bagian dari proses bisnis.
Penanaman mangrove ini juga mendukung secara langsung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya Tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action), Tujuan 14 Ekosistem Lautan, dan Tujuan 15 Kehidupan di Darat.
Baca juga: Ditemukan, Mangrove Langkah Terancam Punah Tumbuh Subur di Pantai Utara Sumbawa
“Inisiatif penanaman mangrove ini menjadi bukti bahwa pengelolaan logistik hijau tidak berhenti hanya pada efisiensi energi atau pengurangan emisi, melainkan juga mencakup aspek restoratif terhadap lingkungan,” jelas Adjeng.
Penanaman pohon mangrove ini dinilai bisa menciptakan manfaat berkelanjutan, baik secara ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya