BERAU, KOMPAS.com - PT Energia Prima Nusantara (EPN), anak perusahaan PT United Tractors Tbk, tengah bersiap mengembangkan bahan bakar hidrogen untuk dump truck.
Director Operation and Engineering EPN, Eko Harry Ariadin, mengatakan proyek tersebut akan dimulai pada 2026 mendatang.
"Hydrogen project untuk mensupport PAMA project tahun depan, kami akan implementasi hidrogen dump truck di area mining cluster improvement program (MCIP) miliknya PAMA di Kalimantan Tengah," ungkap Eko dalam acara Media Gathering PAMA Group 2025 di Pulau Maratua, Kalimantan Timur, Rabu (25/6/2025).
Sejauh ini, produksi hidrogen masih dalam tahap studi. Eko menjelaskan, proyek bahan bakar hidrogen dilatarbelakangi karena melimpahnya air di kawasan operasional perusahaan.
Baca juga: Uni Eropa Hibahkan Dana 1 Miliar Dolar AS untuk Hidrogen Terbarukan
"Kalau hidrogen memang dari holding kami, UT sama PAMA ingin trial hidrogen. Pada saatnya nanti, hidrogen itu bisa saja menjadi salah satu bahan bakar yang vital," tutur dia.
Eko menjelaskan, teknologi yang digunakan ialah elektrolisis air yakni air dengan spesifikasi tertentu diolah dalam alat elektrolisa untuk menghasilkan hidrogen. Hidrogen kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam sistem fuel cell, yang menggerakkan dump truck secara ramah lingkungan.
"Yang sudah ada hidrogen setahu saya baru Anglo American (perusahaan tambang), tetapi enggak masif karena masih mahal," ucap Eko.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebutkan batu bara, gas alam, dan air bisa menjadi sumber utama bahan bakar hidrogen. Pemanfaatan itu merupakan bagian dari hilirisasi sumber daya alam yang selama ini digaungkan pemerintah.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun
"Kita mempunyai gas, batu bara, dan air. Karena hidrogen energi hijau untuk melakukan proses ini juga membutuhkan energi baru terbarukan, kita mempunyai semua,” ungkap Bahlil dalam Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit and Exhibition, di Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
Kata dia, produksi gas alam Indonesia diproyeksikan naik dua kali lipat 10 tahun ke depan dibandingkan sekarang. Pihaknya juga akan mendorong pembentukan sumur gas baru untuk meningkatkan hilirisasi dalam negeri termasuk hidrogen.
Kendati demikian, dia tak menampik bila pengembangan hidrogen sebagai bahan bakar membutuhkan waktu.
PT PLN sudah membangun stasiun pengisian hidrogen meski belum ada kendaraan berbasis hidrogen yang beroperasi.
Baca juga: Batu Bara hingga Gas Alam Jadi Sumber Utama Hidrogen untuk Bahan Bakar
“Saya tahu betul ketika kami mendorong mobil listrik dulu, hidrogen ini masih mahal dulunya belum kompetitif secara harga. Tetapi dari waktu ke waktu pasti biayanya akan berkurang lebih kompetitif,” papar dia.
Kementerian ESDM bakal menyusun regulasi penggunaan hidrogen sebagai sumber energi baru di Indonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya