Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Konsumen Harapkan Bisnis Atasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 27/06/2025, 16:49 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber esgdive

KOMPAS.com - Konsumen global sangat peduli terhadap perubahan iklim dan berharap perusahaan berperan aktif dalam mengatasinya.

Hal tersebut terungkap dalam laporan baru yang dilakukan oleh Getty Image berdasarkan survei yang melibatkan 5.300 hingga 7000 responden di seluruh dunia dari Juli 2022 hingga Juli 2024.

Apa saja yang laporan ini temukan?

Mengutip ESG Dive, Jumat (27/6/2025) studi menemukan sebanyak 69 persen konsumen global berpikir perubahan iklim secara langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Lalu sebanyak 86 persen percaya bahwa bisnis harus menggunakan sumber daya mereka untuk memperbaiki masyarakat dan lingkungan.

Dan sebanyak 82 persen konsumen menginginkan perusahaan memiliki pedoman dan praktik ESG yang jelas.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Bisnis Hijau Belum Massif di Indonesia, GRI Ungkap Sebabnya

Kendati demikian, dua dari tiga konsumen mengatakan mereka meragukan bahwa perusahaan benar-benar berkomitmen terhadap keberlanjutan.

Lebih lanjut, konsumen masa kini juga menuntut kejujuran komunikasi visual dan pesan yang lebih realistis dan berdampak dari perusahaan terkait perubahan iklim, bahkan jika itu berarti menunjukkan sisi yang kurang menyenangkan.

Laporan baru menemukan sebanyak 75 persen konsumen menginginkan visual yang menunjukkan bagaimana perusahaan dan pemerintah mengatasi perubahan iklim.

Pada saat yang sama, konsumen waspada terhadap greenwashing dengan 76 persen responden mengatakan mereka percaya produk dan layanan yang di beri label hijau adalah taktik pemasaran.

"Fokus komersial pada keberlanjutan naik turun. Itu akan melonjak ketika masyarakat menyoroti dan menuntut isu lingkungan dan akan surut ketika ada tekanan ekonomi," kata Rebecca Swift, wakil presiden senior kreatif di Getty Images.

Menurut laporan tersebut, representasi visual keberlanjutan telah bergeser selama dua dekade terakhir.

Sekitar tahun 2006, simbol populer untuk mewakili perubahan dan keberlanjutan adalah gambar beruang kutub di atas bongkahan es yang makin mengecil.

Dari 2018 hingga 2022, simbol yang digunakan lebih umum lagi yakni gambar yang menunjukkan dampak langsung dari perubahan iklim seperti banjir, kebakaran hutan, dan pengungsian.

Belakangan ada tren baru yang disebut greenhushing, di mana merek atau perusahaan menggunakan visual abstrak untuk mengisyaratkan mereka peduli terhadap keberlanjutan tanpa membuat klaim langsung.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau