Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memperluas perannya sebagai penyedia energi transisi, guna mempercepat target dekarbonisasi Indonesia.
Dalam rencana jangka panjang, PGN menargetkan tidak hanya pada penggunaan gas bumi di sektor industri dan komersial, tetapi juga pada sektor rumah tangga melalui penggunaan jaringan gas untuk rumah tangga atau Jargas.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan hal ini menjadi titik strategis untuk memberikan dampak langsung terhadap lingkungan maupun masyarakat.
Baca juga: Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
"Dengan asumsi jumlah pelanggan Jargas mencapai 1 juta sambungan, kami memperkirakan potensi penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO2 pada tahun 2034. Capaian ini mendukung upaya dekarbonisasi nasional dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).
Dengan menggunakan jaringan pipa gas secara nasional, Rosa menjelaskan bahwa perseroan dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari rantai pasok sumber energi fosil lainnya yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Seperti diketahui, rumah tangga di Indonesia umumnya menggunakan LPG dan kerosin yang memiliki kandungan emisi yang lebih tinggi dibandingkan gas bumi.
Untuk distribusinya, juga memerlukan moda transportasi yang berbahan bakar minyak untuk distribusi, yang juga berkontribusi terhadap emisi karbon.
Sementara itu, Jargas menggunakan gas bumi yang secara alami menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
Dengan demikian, penggunaan gas bumi secara masif di masyarakat melalui jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon, baik dari sisi sumber energi maupun dari rantai pasoknya.
Baca juga: Kembangkan Kawasan Karbon Biru, Data dan Partisipasi Warga Kuncinya
"Melalui program Jargas, PGN dapat secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan inisiatif dekarbonisasi yang dijalankan oleh Holding Migas Pertamina" tutup Rosa.
Proyek bisnis low carbon lain yang sedang dalam pengembangan adalah injeksi Biomethane ke jaringan pipa gas bumi sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih.
Inisiatif ini diperkirakan memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon setidaknya 150.000 ton CO2 per tahun, sehingga akan memperkuat komitmen PGN dalam mendukung upaya dekarbonisasi pemerintah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya