Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu

Kompas.com, 11 Desember 2025, 15:47 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — European Investment Bank (EIB Global) bersama sejumlah mitra Uni Eropa dan komunitas lokal menggelar aksi pembersihan sampah laut serta restorasi terumbu karang di Kepulauan Seribu.

Kegiatan yang berlangsung di Pulau Gusung dan Pulau Macan itu menjadi bagian dari rangkaian EU Green Diplomacy Week.

Dalam aksi pembersihan di Pulau Gusung, lebih dari 130 kilogram sampah laut berhasil dikumpulkan hanya dalam 30 menit pertama kegiatan. Hal ini menunjukkan besarnya tantangan pencemaran laut sekaligus efektivitas aksi kolaboratif di lapangan.

Baca juga: KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

Sementara itu di Pulau Macan, tim melakukan transplantasi fragmen karang ke media tanam buatan serta melepas anakan ikan badut (clownfish) dari pusat pembenihan untuk membantu memulihkan ekosistem terumbu karang yang rentan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Langit Biru Pertiwi Foundation.

Kolaborasi Indonesia–Uni Eropa untuk Ekosistem Laut

Acara ini melibatkan perwakilan Delegasi Uni Eropa untuk ASEAN, kedutaan besar negara-negara anggota Uni Eropa, pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, peneliti, mahasiswa, serta warga Kepulauan Seribu.

EIB Global menegaskan bahwa kerja sama lintas negara penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir Indonesia yang tengah menghadapi tekanan akibat polusi laut, abrasi, dan menurunnya kesehatan terumbu karang.

“Melindungi ekosistem laut adalah tanggung jawab bersama. Kegiatan ini menunjukkan bagaimana aksi kecil yang dilakukan bersama dapat menciptakan perubahan nyata,” ujar Nicola Beer, Wakil Presiden EIB yang membawahi operasi EIB di Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025).

Kepala EIB Group untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Sunita Lukkhoo mengatakan kerja kolaboratif seperti ini penting untuk memperkuat ketahanan habitat laut.

“Meskipun skalanya kecil, aksi seperti ini berkontribusi pada tujuan lingkungan yang lebih besar,” ujarnya.

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Sujiro Seam menyampaikan bahwa aksi restorasi terumbu karang dan pelepasan ikan badut merupakan simbol “aksi kecil berdampak besar”.

Ia menekankan perlunya kolaborasi jangka panjang antara Uni Eropa, Indonesia, sektor swasta, dan komunitas lokal untuk menghadapi krisis iklim dan pencemaran laut.

Baca juga: BRIN Kembangkan Kapal Pengangkut Sampah Laut

Dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sekretaris Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indrawan mengatakan wilayahnya setiap hari berhadapan dengan dampak polusi plastik dan perubahan iklim.

Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan agenda pembangunan ekonomi biru dan program pemerintah pusat dalam Asta Cita.

“Kami ingin menunjukkan potensi serta tantangan yang kami hadapi untuk menjaga sumber daya alam Kepulauan Seribu,” kata Tri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
BEI Sebut Investasi Berbasis ESG Naik 194 Kali Lipat dalam 1 Dekade Terakhir
Pemerintah
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Perkuat Digital Nasional, TIS Kembangkan Kabel Laut TGCS-2 Jakarta–Manado
Swasta
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
EIB Global dan Uni Eropa Bersihkan Sampah Laut di Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
Panas Ekstrem Bikin 8.000 Spesies Terancam Punah, Amfibi dan Reptil Paling Rentan
LSM/Figur
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
Masyarakat Sipil Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Sumatera
LSM/Figur
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
DAS Kuranji di Sumatera Barat Melebar hingga 150 Meter Usai Banjir, Ini Penjelasan Kemenhut
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Bibit Siklon Tropis 91S Muncul di Samudera Hindia, Apa Dampaknya untuk Sumatera?
Pemerintah
KLH Segel Kebun Sawit di Tapanuli Tengah Imbas Banjir Sumatera Utara
KLH Segel Kebun Sawit di Tapanuli Tengah Imbas Banjir Sumatera Utara
Pemerintah
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Air di Jakarta Tercemar Bakteri Koli Tinja, Ini Penyebabnya
Pemerintah
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah dan KI Bentuk Tim Pelaksana Budi Daya Udang Berkelanjutan di Banyuwangi
Pemerintah
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Bencana Sumatera, BRIN Soroti Mitigasi Lemah Saat Siklon Senyar Terjadi
Pemerintah
Nestapa Gajah Sumatera
Nestapa Gajah Sumatera
Pemerintah
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Kerusakan Lingkungan Capai Rp 83 Triliun per Jam, PBB Desak Transformasi Sistem Pangan dan Energi
Pemerintah
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Menyelamatkan Spesies Endemik, Strategi Konservasi Taman Safari Indonesia di Era Perubahan Iklim
Swasta
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
Impor Limbah Plastik Picu Kenaikan Sampah Pesisir, Simak Penelitiannya
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau