Editor
JAKARTA, KOMPAS.com — European Investment Bank (EIB Global) bersama sejumlah mitra Uni Eropa dan komunitas lokal menggelar aksi pembersihan sampah laut serta restorasi terumbu karang di Kepulauan Seribu.
Kegiatan yang berlangsung di Pulau Gusung dan Pulau Macan itu menjadi bagian dari rangkaian EU Green Diplomacy Week.
Dalam aksi pembersihan di Pulau Gusung, lebih dari 130 kilogram sampah laut berhasil dikumpulkan hanya dalam 30 menit pertama kegiatan. Hal ini menunjukkan besarnya tantangan pencemaran laut sekaligus efektivitas aksi kolaboratif di lapangan.
Baca juga: KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali
Sementara itu di Pulau Macan, tim melakukan transplantasi fragmen karang ke media tanam buatan serta melepas anakan ikan badut (clownfish) dari pusat pembenihan untuk membantu memulihkan ekosistem terumbu karang yang rentan. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Langit Biru Pertiwi Foundation.
Acara ini melibatkan perwakilan Delegasi Uni Eropa untuk ASEAN, kedutaan besar negara-negara anggota Uni Eropa, pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, peneliti, mahasiswa, serta warga Kepulauan Seribu.
EIB Global menegaskan bahwa kerja sama lintas negara penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir Indonesia yang tengah menghadapi tekanan akibat polusi laut, abrasi, dan menurunnya kesehatan terumbu karang.
“Melindungi ekosistem laut adalah tanggung jawab bersama. Kegiatan ini menunjukkan bagaimana aksi kecil yang dilakukan bersama dapat menciptakan perubahan nyata,” ujar Nicola Beer, Wakil Presiden EIB yang membawahi operasi EIB di Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025).
Kepala EIB Group untuk Asia Tenggara dan Pasifik, Sunita Lukkhoo mengatakan kerja kolaboratif seperti ini penting untuk memperkuat ketahanan habitat laut.
“Meskipun skalanya kecil, aksi seperti ini berkontribusi pada tujuan lingkungan yang lebih besar,” ujarnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Sujiro Seam menyampaikan bahwa aksi restorasi terumbu karang dan pelepasan ikan badut merupakan simbol “aksi kecil berdampak besar”.
Ia menekankan perlunya kolaborasi jangka panjang antara Uni Eropa, Indonesia, sektor swasta, dan komunitas lokal untuk menghadapi krisis iklim dan pencemaran laut.
Baca juga: BRIN Kembangkan Kapal Pengangkut Sampah Laut
Dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sekretaris Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indrawan mengatakan wilayahnya setiap hari berhadapan dengan dampak polusi plastik dan perubahan iklim.
Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan agenda pembangunan ekonomi biru dan program pemerintah pusat dalam Asta Cita.
“Kami ingin menunjukkan potensi serta tantangan yang kami hadapi untuk menjaga sumber daya alam Kepulauan Seribu,” kata Tri.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya