KOMPAS.com - Panas ekstrem akibat perubahan iklim dan alih fungsi lahan bisa mendorong spesies vertebrata, termasuk amfibi, burung, mamalia, dan reptil, menuju kepunahan, menurut studi baru.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Global Change Biology ini menyebut setidaknya hampir 30.000 spesies bakal terdampak peristiwa panas ekstrem masa depan, berkaitan dengan berbagai skenario batas termal.
Baca juga:
Dalam berbagai skenario terburuk, diperkirakan 8.000 spesies satwa akan menghadapi kondisi yang tidak sesuai di 52 persen wilayah jelajahnya.
"Pada akhir abad ini, hingga 7.895 spesies diperkirakan akan menghadapi peristiwa panas ekstrem dan/atau perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai di seluruh wilayah sebarannya dan dengan demikian berpotensi punah secara global," demikian analisis para peneliti dalam studinya, dikutip dari Down to Earth, Rabu (10/12/2025).
Studi mengungkapkan, panas ekstrem dan alih fungsi lahan bisa membuat 8.000 spesies mendekati kepunahan. Amfibi dan reptil paling rentan.Peneliti dalam studi ini mempelajari empat skenario iklim termasuk SSP1-RCP2.6 (pemanasan rendah), SSP2-RCP4.5 (skenario jalan tengah), SSP3-RCP7.0 (skenario konflik regional) hingga SSP5-RCP8.5 (pemanasan dan emisi tinggi).
Studi tersebut kemudian menemukan bahwa perubahan iklim dan alih fungsi lahan akan membuat banyak spesies menjadi rentan, terutama untuk amfibi dan reptil pada tahun 2100.
Dalam studi tersebut, sekitar 12,4 persen spesies diprediksi akan terpapar peristiwa panas dalam skenario pemanasan rendah yang berkelanjutan.
Dalam skenario tingkat emisi tinggi, kondisi yang tidak cocok yang didukung oleh peristiwa panas ekstrem dan alih fungsi lahan akan menyebabkan hampir 52,4 persen dari area habitat menjadi tidak terjangkau dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.
Baca juga: Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Burung, mamalia, dan reptil diperkirakan akan menghadapi penurunan area yang cocok bagi mereka masing-masing sebesar 10 persen, 13 persen, dan 11 persen, dibandingkan dengan area yang cocok pada tahun 2015.
Amfibi juga akan menghadapi paparan serupa, dengan sebanyak 13 penurunan area yang cocok.
Angka tersebut empat hingga enam kali lebih tinggi daripada yang diprediksi di bawah proyeksi iklim global yang buruk.
"Di bawah semua skenario masa depan, amfibi dan reptil diperkirakan akan lebih terpapar pada kondisi yang tidak cocok di seluruh wilayah mereka daripada burung dan mamalia," tulis peneliti.
"Bahkan di bawah skenario paling optimis sekalipun mengenai pemanasan rendah, amfibi dan reptil diperkirakan akan menghadapi kondisi yang tidak cocok, rata-rata, di lebih dari 23 persen dan 13 persen dari wilayah mereka pada tahun 2015," tambah para peneliti.
Hal tersebut terjadi karena gabungan dari peristiwa panas ekstrem dan alih fungsi lahan.
Baca juga: Retno Marsudi: Jumlah Spesies Hewan dan Tumbuhan Danau Turun 85 Persen
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya