Gubernur NTT: Pengembangan Geotermal di Pulau Flores akan Ditinjau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Pengembangan Geotermal di Pulau Flores akan Ditinjau

Kompas.com - 30/04/2025, 09:00 WIB

Gubernur NTT Melki Laka Lena mengatakan, pengembangan geotermal akan ditinjau lebih lanjut oleh tim teknis untuk melihat situasi lapangan.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Terkini Lainnya

Wali Kota Turki Datangi Jakarta, Bicarakan Solusi Pengelolaan Sampah

LSM/Figur

30/04/2025, 22:17 WIB

Wahana Visi Indonesia Luncurkan Program Ketahanan Pangan di Asmat

LSM/Figur

30/04/2025, 21:25 WIB

Sumbangkan Gadget Bekas, Masyarakat Bisa Dapat Voucher Rp 200.000

Swasta

30/04/2025, 21:15 WIB

Satelit Biomassa Diluncurkan untuk Hitung Karbon Hutan

Pemerintah

30/04/2025, 20:50 WIB

Libatkan Masyarakat Kelola Pesisir dan Laut Berkelanjutan, YKAN Gelar Ekspedisi di Maluku

Pemerintah

30/04/2025, 19:00 WIB

Pohon yang Beragam Bikin Kota Tangguh Iklim dan Warga Bahagia

Pemerintah

30/04/2025, 18:00 WIB

Nestlé dan Ofi Luncurkan Proyek Pengurangan Emisi

Swasta

30/04/2025, 18:00 WIB

Studi Sebut Limbah Industri Berubah Jadi Batu, Apa Dampaknya?

LSM/Figur

30/04/2025, 16:00 WIB

Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru Keong Darat di Pulau Bacan

Pemerintah

30/04/2025, 15:00 WIB

Profesor IPB Ungkap Pemicu Gagalnya Program Food Estate

Pemerintah

30/04/2025, 14:00 WIB

Ramai Kesenjangan Sosial di Medsos, Data: Ketimpangan Ekonomi Makin Lebar

Pemerintah

30/04/2025, 13:00 WIB

Bumi Kehilangan Triliunan Ton Air pada Abad Ini

Pemerintah

30/04/2025, 13:00 WIB

Studi: Perusahaan China Bangun 7,7 GW PLTU Batu Bara di Indonesia

LSM/Figur

30/04/2025, 11:00 WIB

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

Pemerintah

30/04/2025, 10:20 WIB

3.207 Hektare Lahan Gambut dan Tanah Mineral Kebakaran hingga April 2025

Pemerintah

30/04/2025, 09:50 WIB

Terkini Lainnya

Wali Kota Turki Datangi Jakarta, Bicarakan Solusi Pengelolaan Sampah

Wahana Visi Indonesia Luncurkan Program Ketahanan Pangan di Asmat

Sumbangkan Gadget Bekas, Masyarakat Bisa Dapat Voucher Rp 200.000

Satelit Biomassa Diluncurkan untuk Hitung Karbon Hutan

Libatkan Masyarakat Kelola Pesisir dan Laut Berkelanjutan, YKAN Gelar Ekspedisi di Maluku

Pohon yang Beragam Bikin Kota Tangguh Iklim dan Warga Bahagia

Nestlé dan Ofi Luncurkan Proyek Pengurangan Emisi

Studi Sebut Limbah Industri Berubah Jadi Batu, Apa Dampaknya?

Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru Keong Darat di Pulau Bacan

Profesor IPB Ungkap Pemicu Gagalnya Program Food Estate

Ramai Kesenjangan Sosial di Medsos, Data: Ketimpangan Ekonomi Makin Lebar

Bumi Kehilangan Triliunan Ton Air pada Abad Ini

Studi: Perusahaan China Bangun 7,7 GW PLTU Batu Bara di Indonesia

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

3.207 Hektare Lahan Gambut dan Tanah Mineral Kebakaran hingga April 2025

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

RUPTL Segera Disahkan, Realisasi PLTN Ditarget 500 MW sampai 2035

Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Terkini Lainnya

Terpopuler

Ini Lokasi Pembangunan PLTB di Cirebon, Bakal Ada 20 Menara

Bank Sampah Kepulauan Seribu Mampu Tekan 80 Persen Limbah Rumah Tangga

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

RUPTL Segera Disahkan, Realisasi PLTN Ditarget 500 MW sampai 2035

Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Now Trending