Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon yang Beragam Bikin Kota Tangguh Iklim dan Warga Bahagia

Kompas.com, 30 April 2025, 18:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Ruang terbuka hijau memainkan peran penting bagi populasi perkotaan, baik untuk perlindungan dari cuaca ekstrem maupun menyediakan area untuk rekreasi.

Peneliti dari Institut Teknologi Karlsruhe (KIT) menunjukkan hal tersebut dalam dua studinya.

Peneliti mengungkap seberapa besar populasi pohon yang beragam dapat memengaruhi iklim mikro, peresapan air hujan, dan kesejahteraan manusia.

Hasil studi itu kemudian dipublikasikan dalam jurnal Sustainable Cities and Society dan Scientific Reports.

Seperti dikutip dari Phys, Rabu (30/4/2025), melalui proyek FutureBioCity, KIT secara khusus meneliti cara merancang ruang terbuka hijau agar penduduk kota merasa lebih nyaman saat berada di sana.

Baca juga: Kota di Asia Kekurangan Ruang Terbuka Hijau

"Kami ingin memahami bagaimana mengidentifikasi faktor-faktor, khususnya yang berkaitan dengan struktur dan komposisi hutan kota dan pinggir kota, yang memengaruhi pilihan masyarakat dalam memilih taman umum," kata Dr. Somidh Saha, yang memimpin studi dan mengepalai kelompok kerja di ITAS, Institut Penilaian Teknologi dan Analisis Sistem KIT.

Ia mencatat bahwa sangat sedikit yang diketahui tentang pentingnya keanekaragaman pohon.

Untuk itu, ia bersama timnya menggabungkan unsur-unsur penelitian ekologi dengan metode survei yang digunakan dalam ilmu sosial.

Sebagian besar responden survei mengatakan mereka merasa paling nyaman di tempat-tempat yang menurut penilaian memiliki keanekaragaman sangat tinggi.

"Itu menunjukkan bahwa taman-taman masa depan harus dirancang agar beragam dan sealami mungkin sehingga menarik bagi orang-orang," kata Saha.

Peran taman di perkotaan juga jauh lebih signifikan daripada sekadar menyediakan ruang rekreasi.

Mengingat kota-kota sangat rentan terhadap dampak pemanasan global, taman memiliki fungsi penting dalam mengatur iklim perkotaan.

Ketiadaan ruang hijau di area padat bangunan dapat menyebabkan masalah seperti pembentukan pulau panas dan buruknya penyerapan air hujan.

Pulau panas (urban heat island) adalah fenomena di mana suhu di wilayah perkotaan secara signifikan lebih tinggi daripada suhu di wilayah sekitarnya.

Baca juga: Kota Butuh Ruang Terbuka Hijau, Ini 3 Alasannya

Dalam proyek lain yang disebut GrüneLunge, kelompok peneliti menganalisis bagaimana taman dapat meningkatkan rembesan air hujan dan mitigasi panas di kota-kota.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau