Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Turki Datangi Jakarta, Bicarakan Solusi Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 30/04/2025, 22:17 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wali Kota Sahinbey, Turki, Mehmet Tahmazoglu, mengunjungi Jakarta untuk belajar mengenai pengelolaan sampah. Pertukaran ide ini berfokus pada strategi yang mengintegrasikan pekerja sampah informal ke sistem pengelolaan sampah formal.

Lainnya, mengeksplorasi solusi dalam mengatasi sampah plastik di kawasan perkotaan yang padat penduduk.

"Pendekatan Indonesia dalam sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat tidak hanya mengatasi tantangan lingkungan akibat sampah plastik," kata Mehmet dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Dugaan Pungli Mengemuka di Balik Tumpukan Sampah Pasar Gedebage Bandung

"Tetapi juga mengakui peran penting pekerja sampah informal dalam rantai nilai daur ulang, hal ini juga sangat penting bagi Sahinbey," lanjut dia.

Sahinbey merupakan distrik utama di Kota Gaziantep, kota terbesar ketiga di Turki, yang berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa. Sejak 2024, Sahinbey bekerja sama dengan WWF Turkiye untuk menjalankan proyek Uni Eropa selama tiga tahun.

Tujuannya, meningkatkan kualitas hidup para pekerja sampah dengan mengintegrasikan mereka secara formal ke dalam sistem pengelolaan sampah kota.

Mehmet mengatakan, dalam Proyek Nol Sampah yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Urbanisasi, Sahinbey telah membuat kemajuan besar di bidang daur ulang.

Baca juga: DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

"Melalui proyek yang pertama di Turkiye ini, kami ingin terus maju agar para pekerja sampah, yang memikul beban dan masa depan dunia, bisa mendapatkan kondisi kerja yang lebih layak dan sehat serta diakui secara profesional,” jelas dia.

Delegasi Turki pun mengunjungi berbagai fasilitas pengelolaan sampah di Jakarta, termasuk bank sampah dan fasilitas daur ulang yang melibatkan pemulung. Pihaknya juga bertemu dengan Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, yang wilayahnga menjadi percontohan untuk Peta Jalan Nasional Pengelolaan Sampah.

“Kami merasa terhormat dapat berbagi pengalaman dengan teman-teman dari Turkiye dan bangga bahwa pendekatan berbasis komunitas kami mendapatkan pengakuan," ucap Ali.

Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan upaya kerja sama lintas sektor dalam pengelolaan sampah.

Baca juga: Kurangi Sampah “Fast Fashion” lewat Gerakan Barter Pakaian

"Dengan menghubungkan pemerintah daerah dengan pelaku usaha kecil dan organisasi masyarakat, kami mengakui bahwa pekerja sampah informal adalah penjaga lingkungan yang layak mendapat kondisi kerja yang bermartabat,” sebut Ali.

Penanganan Polusi Plastik

Kedua Wali Kota turut menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam menangani polusi plastik. Mereka lantas berkomitmen melanjutkan kerja sama dan berbagi pengetahuan dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Mehmet menyampaikan, polusi plastik bisa ditangani dengan mengurangi produksi limbah maupun memperbaiki sistem pengelolaannya.

"Salah satu pelajaran utama yang kami bawa pulang adalah pentingnya memperkuat sistem pengumpulan sampah, dimulai dari pemilahan yang benar di tingkat rumah tangga hingga infrastruktur penyimpanan dan transportasi," papar dia.

Baca juga: Komunitas Peduli Ciliwung, Bersihkan Sampah Sungai Tanpa Pamrih

Kunjungan ini difasilitasi program Plastic Smart Cities WWF. Beberapa fasilitas yang dikunjungi seperti Lapak UD Mulia Jaya, Bank Sampah Induk Kumala, TPS3R Joe, Lapak Gudang 45, dan Waste4Change Supplier Point.

Fasilitas-fasilitas tersebut menunjukkan berbagai model integrasi pemulung ke dalam sistem pengelolaan sampah formal, yang memberikan mereka pendapatan yang stabil, kondisi kerja yang lebih baik, serta pengakuan sosial.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau