Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Bangun PLTS Terapung Saguling Lewat JETP

Kompas.com, 30 April 2025, 10:20 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling, Jawa Barat, yang dikembangkan PLN Indonesia Power dan ACWA Power.

Dana untuk pengembangan, kontruksi, hingga pengoperasian akan dilakukan lembaga pembiayaan pembangunan Jerman DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank.

Proyek tersebut memobilisasi pendanaan sebesar 60 juta dollar AS untuk Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.

“Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Lanjutkan JETP, Pemerintah Bentuk Satgas Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

“Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara pemerintah Indonesia, internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh dia.

Airlangga menjelaskan, PLTS Saguling bakal dibangun di Jawa Barat dengan kapasitas terpasang mencapai 92 MegaWatt peak (MWp). Dengan begitu, pembangkit ini bisa mengurangi emisi karbon hingga 63.100 ton per tahun.

Menurut Airlangga, pengembangan PLTS Terapung Saguling akan mampu meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di hingga sekitar 13 persen.

Dia lalu menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan dari para investor maupun lembaga keuangan yang meyakini potensi energi terbarukan di dalam negeri.

Baca juga: AS Keluar dari JETP, Pemerintah Perlu Tarik Investasi Besar untuk Transisi Energi

“Saya ingin mengajak semua pihak untuk terus memperkuat kolaborasi, terus berinovasi, dan menjaga semangat optimisme dalam perjalanan kita menuju masa depan energi yang bersih, berkelanjutan, dan adil bagi Indonesia,” tutur Airlangga.

Pihaknya pun berkomitmen untuk mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan energi terbarukan.

Reformasi regulasi, pemberian insentif, dan penguatan kemitraan antara sektor publik serta swasta menjadi bagian penting dari strategi nasional mencapai net zero emission pada 2060.

Sementara itu, Duta Besar Peransi untuk Indonesia, Fabien Penone, menyampaikan bahwa negaranya hingga kini terus mendukung transisi energi di Indonesia melalui JETP.

Pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan pembangunan Prancis PROPARCO untuk PLTS Terapung Saguling menunjukkan komitmen mengembangkan EBT. Hal senada disampaikan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, bahwa proses transisi energi terus menunjukkan perkembangan.

Baca juga: AS Mundur dari JETP, Kedubes Pastikan Kerjasama Energi dengan RI Tetap Jalan

“Inggris juga berkomitmen untuk mendukung upaya transisi energi yang dilakukan Indonesia, salah satunya melalui kemitraan strategis JETP,” ujar Jermey.

Sebagai informasi, JETP adalah upaya bersama antara pemerintah RI dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).

Pembentukan JETP Indonesia yang diluncurkan pada 2022 bertujuan memobilisasi pendanaan guna mempercepat transisi energi ramah lingkungan, memfasilitasi penerapan energi yang ramah lingkungan dan terjangkau sehingga dapat memberikan manfaat bagi perekonomian.

Pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa membentuk IPG yang berkomitmen untuk mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan. Pada awal 2025, Jerman mengambil alih kepemimpinan IPG di JETP Indonesia bersama Jepang.

Baca juga: AS Resmi Tarik Diri dari JETP, Indonesia Salah Satu yang Terdampak

Melalui kelompok kerja yang dibentuk oleh GFANZ, lembaga keuangan terkemuka seperti Standard Chartered, berkomitmen untuk memobilisasi pendanaan swasta dan memfasilitasi investasi guna mendukung transisi energi Indonesia bersama dengan IPG.

Kolaborasi IPG dengan sejumlah lembaga keuangan akan memobilisasi pendanaan hingga 20 miliar dollar AS.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Menjaga Bumi Nusantara Melalui Kearifan Lokal
Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Tingkatkan Produktivitas Lahan, IPB Latih Petani Kuasai Teknik Agroforestri
Pemerintah
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
Desa Utak Atik di Serangan Bali Hadirkan Inovasi Lampu Nelayan hingga Teknologi Hijau
LSM/Figur
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pasca-Siklon Senyar, Ilmuwan Khawatir Populasi Orangutan Tapanuli Makin Terancam
Pemerintah
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Adaptasi Perubahan Iklim, Studi Temukan Beruang Kutub Kembangkan DNA Unik
Pemerintah
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Permintaan Meningkat Tajam, PBB Peringatkan Potensi Krisis Air
Pemerintah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, Hujan Lebat Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah
Pemerintah
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
Masyarakat Adat Terdampak Ekspansi Sawit, Sulit Jalankan Tradisi hingga Alami Kekerasan
LSM/Figur
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
Limbah Cair Sawit dari RI Diterima sebagai Bahan Bakar Pesawat Berkelanjutan
LSM/Figur
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
BRIN Catat Level Keasaman Laut Paparan Sunda 2 Kali Lebih Cepat
Pemerintah
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
Belajar dari Sulawesi Tengah, Membaca Peran Perempuan Ketika Bencana Menguji
LSM/Figur
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
ILO Dorong Literasi Keuangan Untuk Perkuat UMKM dan Pekerja Informal Indonesia
Pemerintah
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
ULM dan Unmul Berkolaborasi Berdayakan Warga Desa Penggalaman lewat Program Kosabangsa
Pemerintah
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
PLTS 1 MW per Desa Bisa Buka Akses Energi Murah, tapi Berpotensi Terganjal Dana
LSM/Figur
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
Bulu Babi di Spanyol Terancam Punah akibat Penyakit Misterius
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau