Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng 200 Anak, UOB Indonesia Lepas 58 Penyu Laut ke Habitatnya

Kompas.com - 03/04/2023, 14:57 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - UOB Indonesia terus berupaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keanekaragaman hayati laut.

Kali ini, bersama anak-anak kurang beruntung di Bali, lebih dari 200 kolega UOB Indonesia secara sukarela melakukan pendampingan sekaligus melepaskan 50 bayi penyu dan delapan penyu laut ke habitatnya.

Program ini merupakan bagian dari komitmen UOB Indonesia untuk mendidik anak-anak tentang perlindungan lingkungan sekitar kita untuk masa depan yang berkelanjutan.

Melalui program edukasi ini, anak-anak yang tinggal di sekitar Tanjung Benoa diberi kesempatan untuk belajar tentang konservasi penyu laut dan peran mereka dalam menjaga keseimbangan lautan dengan cerita yang menyenangkan.

Baca juga: Dukung Pendidikan Berkualitas, HK Sumbang Rp 10 Juta buat Mahasiswa IPB

Pemenang 2021 UOB Painting of the Year, Silver Award, Emerging Artist Category Irene Febry memimpin sesi dengan seni kreatif dan mendorong anak-anak untuk membuat kolase penyu laut dari limbah pantai seperti joran dan kantong plastik.

Pengalaman ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar tentang pentingnya melindungi spesies yang terancam punah sambil menjaga kebersihan laut dari polusi.

Head of Commercial Banking UOB Indonesia Fenny Natalya Wiratama meyakini bahwa pendidikan adalah hal yang mendasar untuk membuka pikiran dan hati generasi muda.

"Kami memahami bahwa lautan mempunyai peran penting dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini," kata Fenny dalam rilis pers, Senin (3/4/2023).

Oleh karena itu melalui kegiatan ini, dia berharap dapat menciptakan dampak sosial yang positif dengan menumbuhkan keterampilan seni anak-anak dan mempromosikan pemahaman tentang masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Selain itu, UOB Indonesia juga mendonasikan alat tulis dan alat seni kepada anak-anak kurang beruntung untuk mendukung kegiatan belajar mereka.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau