JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil menyabet juara pertama Olympiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2022.
Mereka berhak membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp 50 juta, dan kesempatan magang selama tiga bulan di Tambang Emas Martabe.
Juara kedua diraih oleh tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhak atas hadiah uang tunai Rp 30 juta.
Sementara, tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta menyabet juara ketiga dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp 20 juta.
Peringkat keempat ditempati tim Niccolite dari ITB, sedangkan posisi kelima diduduki tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman. Dua tim tersebut meraih masing-masing uang tunai senilai Rp 5 juta.
Baca juga: Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran, Peran Guru Harus Diperkuat
OlympiAr merupakan kompetisi bagi mahasiswa jurusan tambang, geologi, dan teknik tingkat Nasional yang digelar PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe.
Dalam menggelar ajang perdana OlympiAR bertema “Mineral Discovery, Unearthing Sustainable Future” ini, PTAR berkolaborasi dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI).
Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Ruli Tanio mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang OlympiAR 2022 yang telah gigih berjuang sejak babak pertama dimulai pada Januari 2023 hingga babak final pada akhir Maret 2023.
“Selamat kepada para pemenang OlympiAR 2022. Kami juga mengapresiasi setinggi-tingginya 72 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dari Pulau Sumatra, Pulau Jawa, hingga Tanah Papua, yang telah mengikuti OlympiAR 2022,” kata Ruli, saat penyerahan hadiah, Sabtu (1/4/2023).
Menurutnya, OlympiAR yang akan digelar setiap dua tahun ini merupakan wujud komitmen PTAR untuk mencetak generasi muda berprestasi yang berkontribusi dalam penerapan konsep pertambangan berkelanjutan di Indonesia.
Hal ini sejalan dengan komitmen PTAR dalam mengimplementasikan praktik pertambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan bertanggungjawab secara sosial.
Tidak hanya menjadi medium bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan intelektualitasnya di bidang pertambangan, OlympiAR juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan soft skill, seperti keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, manajemen tim, disiplin, dan bersikap sportif.
Harapannya, OympiAR bisa membantu mahasiswa siap terjun ke dunia kerja.
“Kami terus berupaya memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia karena kami yakin, pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan menurunkan angka kemiskinan,” ujar Ruli.
Bila OlympiAR ditujukan untuk pelajar perguruan tinggi se-Indonesia, maka di tingkat pendidikan dasar dan menengah PTAR menggelar Olimpiade Sains Tingkat Guru dan Siswa jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat se-Kabupaten Tapanuli Selatan, yang diikuti 563 orang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya