Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak SDM Industri Siap Kerja, SMK dan Kampus Kemenperin Buka Jalur Pendaftaran Bersama

Kompas.com - 12/04/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2023, Kemenperin menggelar Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) untuk yang keempat kalinya.

Jarvis akan memberikan kesempatan bagi lulusan Pendidikan Menengah Atas, meliputi jenjang SMA, SMK, MA atau sederajat untuk masuk ke jenjang pendidikan tinggi vokasi di 11 Politeknik dan dua Akademi Komunitas di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Jarvis kembali diselenggarakan dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja sektor industri. Pemerintah memandang bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) industri merupakan subyek pembangunan ekonomi dan tidak terpisahkan dari proses produksi.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Masrokhan mengatakan, peningkatan kualitas SDM industri akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Baca juga: Tingkatkan Fasilitas Pendidikan di Bantar Gebang, Mandiri Sekuritas Salurkan Donasi Rp 50 Juta

Karenanya, unit pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lahir untuk menjawab tantangan pengembangan SDM Industri sekaligus sebagai strategi dalam pengembangan industri nasional.

“Melalui keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman para pekerja industri akan berkontribusi pada kualitas produk, efisiensi produksi, dan daya saing perusahaan,” ujar Masrokhan dalam pembukaan Jarvis di Politeknik APP Jakarta, Senin (10/4).

Seperti diketahui, sektor industri merupakan faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi Nasional yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB sebesar 16,48 persen.

Selain itu juga berkontribusi besar terhadap penerimaan pajak yang mencapai 28,7 persen, serta kontribusi dalam ekspor Nasional yang mencapai 70,67 persen dari total ekspor nasional atau senilai 206,34 miliar dolar AS.

Sektor industri juga mampu menarik investasi sebesar Rp 457,6 triliun atau 37,91 persen sehingga tercatat membuka peluang dan lapangan pekerjaan bagi 19,11 juta orang pada Agustus 2022.

Saat ini, Kemenperin memiliki unit pendidikan vokasi industri yang terdiri dari 9 SMK, 11 Politeknik, dan 2 Akademi Komunitas yang tersebar di 12 provinsi.

“Unit pendidikan tersebut diminati oleh masyarakat, ditandai dengan 31.050 pendaftar pada tahun 2022, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 27.203 pendaftar,” jelas Masrokhan.

Baca juga: 3 Pesan Kunci Majukan Pendidikan dari Rakernas LPTNU

Selanjutnya, para lulusan pendidikan menengah atau jenjang SMP juga dapat melakukan pendaftaran untuk masuk di tiga SMK-SMAK dan enam SMK SMTI Kementerian Perindustrian melalui Jarvis.

Penerimaan mahasiswa baru melalui Jarvis untuk Politeknik dan Akademi Komunitas diharapkan dapat menjaring 4.053 mahasiswa baru. Sedangkan Jarvis SMK akan menampung 2.399 siswa.

Jarvis terdiri dari tiga jalur pendaftaran, yaitu Jarvis Mandiri yang diadakan oleh unit pendidikan masing-masing, Jarvis Prestasi untuk seleksi bagi siswa berprestasi, dan Jarvis Bersama yang diselenggarakan secara serentak bagi seluruh unit pendidikan Kementerian Perindustrian.

“Untuk Jarvis Bersama, semua proses dilakukan secara daring melalui situs jarvis.kemenperin.go.id. Pendaftaran dimulai dari 10 April sampai dengan 19 Mei 2023,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin, Emmy Suryandari.

Unit pendidikan Kemenperin telah menerapkan best practice pendidikan vokasi melalui pendidikan sistem ganda (dual system), yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara berimbang, baik di kampus maupun di industri.

SMK dan kampus Kemenperin juga memiliki kerja sama dengan industri baik dalam penyelenggaraan pendidikan dan magang bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

"Selain itu, terdapat kerja sama internasional seperti dengan Jerman, Belanda, Swiss, Singapura, Kanada, dan Australia," papar Emmy.

Selanjutnya, unit pendidikan Kemenperin dilengkapi dengan peralatan, laboratorium, workshop standard industri dan teaching factory (pabrik dalam sekolah).

Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor industri, sehingga lulusan dapat langsung beradaptasi saat terjun ke industri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau