Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pesan Kunci Majukan Pendidikan dari Rakernas LPTNU

Kompas.com - 10/03/2023, 19:13 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tuntas sudah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

Diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Rabu (08/3/2023) hingga Jumat (10/3/2023) di Medan, Rakernas ini dihadiri 1.000 pimpinan, guru besar, dan civitas akademika NU se-Indonesia.

Beragam peluang dan tantangan untuk memajukan pendidikan dibahas dalam Rakernas yang mengambil tema 'Merawat Jagat, Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi' ini.

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyebutkan, dengan ratusan juta kader dan santri NU yang tersebar di seluruh Indonesia, masalah pendidikan negeri ini bisa diselesaikan bersama-sama.

Berikut, tiga pesan kunci untuk kemajuan pendidikan, dari Rakernas LPTNU. Pertama, kampus perlu menjalin hubungan dengan dunia usaha atau industri.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong PTNU mengembangkan hubungan dan kemitraan dengan dunia usaha atau industri.

"Hal ini agar keduanya dapat maju bersama dengan mengembangkan sumber daya dan potensi lokal di tiap-tiap daerah lokasi PTNU," ujar Wapres dalam rilis yang dikutip Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Hal senada dikatakan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, bahwa kolaborasi dengan dunia usaha atau industri, akan mengakselerasi pengembangan PTNU.

Karena keuangan negara maupun lembaga NU pastinya terbatas jika dibandingkan kebutuhan pendidikan yang sangat besar.

"Menjadi rektor itu manajer, bukan scholar (urusan akademik), dan harus memikirkan uangnya (untuk pengembangan pendidikan tinggi) itu dari mana. Ini tidak bisa didekati (diselesaikan) dengan cara-cara yang biasa. Mau tidak mau harus konsolidasi (hubungan dunia usaha atau industri dengan kampus)!," ungkap Pratikno.

Pesan kedua adalah meanfaatkan jutaan santri dan diaspora NU.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, ada jutaan santri Nahdlatul Ulama tersebar di dalam bahkan di luar negeri sebagai diaspora.

Mereka sudah puluhan tahun berpengalaman di dunia pendidikan tinggi, serta memiliki peringkat penelitian (h-index) yang unggul.

Orang-orang ini bisa diundang pulang ke Indonesia atau pulang ke PTNU, setidaknya setelah pensiun. Karena di luar negeri pada umumnya dosen sudah pensiun di usia 56 tahun. Sedangkan di Indonesia, usia pensiun dosen PNS di rentang 60 sampai 70 tahun.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menambahkan, banyaknya santri, diaspora, dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan NU perlu dipersatukan menjadi satu sistem dalam membangun kekuatan bersama sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun 'Smart Grid' dan Jaringan Transmisi

Genjot Pemanfaatan EBT, PLN akan Bangun "Smart Grid" dan Jaringan Transmisi

BUMN
Rektor IPB: Tak Hanya Sawit, Indonesia Punya Banyak Sumber Bioenergi

Rektor IPB: Tak Hanya Sawit, Indonesia Punya Banyak Sumber Bioenergi

LSM/Figur
Teknologi Baru Ini Diklaim Bisa Ubah Air Limbah Jadi Avtur Berkelanjutan

Teknologi Baru Ini Diklaim Bisa Ubah Air Limbah Jadi Avtur Berkelanjutan

Pemerintah
Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Pemerintah
Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

LSM/Figur
Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Pemerintah
15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan 'Memoar Pegiat Harmoni Bumi'

15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan "Memoar Pegiat Harmoni Bumi"

LSM/Figur
Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Pemerintah
Mengenal 'Net Zero Emission' hingga Strateginya

Mengenal "Net Zero Emission" hingga Strateginya

LSM/Figur
Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

LSM/Figur
Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau