JAKARTA, KOMPAS.com - Danone-Aqua, produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi ikon untuk program pengelolaan sampah plastik oleh Danone Indonesia.
Program itu bernama Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia atau Gradasi.
Gradasi, kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, sudah berlangsung sejak 2021 dengan proyek pengumpulan sampah plastik sekaligus pengelolaannya.
Pada 2023, Gradasi menggandeng pihak pemerintah mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut berikut United Nations Development Program (UNDP) Indonesia, serta para pemuka lima agama di Indonesia.
"Melalui para pemuka agama, diharapkan masyarakat Indonesia mau mengelola sampah plastik," kata Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK, Selasa (11/4/2023).
Secara teknik, Danone-Aqua menyediakan kotak penempatan sampah plastik atau drop box di rumah-rumah ibadah.
"Nanti, para umat dan jemaat bisa menempatkan sampah plastik di drop box tersebut," tuturnya.
Selanjutnya, pihak Danone-Aqua akan menjadi pengumpul sampah-sampah plastik dari berbagai drop box itu.
"Selain memberi sumbangan drop box, kami juga yang mengumpulkan sampah-sampah itu," ucap Vera.
Kemudian, sampah-sampah plastik akan dibawa ke pusat daur ulang (recycling center) menjadi bahan baku kemasan produk Danone-Aqua.
"Kami memiliki enam recycling center," terang Vera.
Catatan termutakhir dari KLHK menunjukkan hingga 2022 usai, pemerintah Indonesia berhasil mencegah 35,36 persen sampah plastik ke laut.
Target pemerintah Indonesia pada 2025 adalah mencegah 70 persen sampah plastik mencemari laut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya