Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gradasi, Cara Danone-Aqua Kelola Sampah Plastik

Kompas.com - 12/04/2023, 05:30 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Danone-Aqua, produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi ikon untuk program pengelolaan sampah plastik oleh Danone Indonesia.

Program itu bernama Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia atau Gradasi.

Gradasi, kata Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, sudah berlangsung sejak 2021 dengan proyek pengumpulan sampah plastik sekaligus pengelolaannya.

Pada 2023, Gradasi menggandeng pihak pemerintah mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut berikut United Nations Development Program (UNDP) Indonesia, serta para pemuka lima agama di Indonesia.

"Melalui para pemuka agama, diharapkan masyarakat Indonesia mau mengelola sampah plastik," kata Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK, Selasa (11/4/2023).

Secara teknik, Danone-Aqua menyediakan kotak penempatan sampah plastik atau drop box di rumah-rumah ibadah.

"Nanti, para umat dan jemaat bisa menempatkan sampah plastik di drop box tersebut," tuturnya.

Selanjutnya, pihak Danone-Aqua akan menjadi pengumpul sampah-sampah plastik dari berbagai drop box itu.

"Selain memberi sumbangan drop box, kami juga yang mengumpulkan sampah-sampah itu," ucap Vera.

Kemudian, sampah-sampah plastik akan dibawa ke pusat daur ulang (recycling center) menjadi bahan baku kemasan produk Danone-Aqua.

"Kami memiliki enam recycling center," terang Vera.

Catatan termutakhir dari KLHK menunjukkan hingga 2022 usai, pemerintah Indonesia berhasil mencegah 35,36 persen sampah plastik ke laut.

Target pemerintah Indonesia pada 2025 adalah mencegah 70 persen sampah plastik mencemari laut.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

Walhi: Drainase Buruk dan Pembangunan Salah Picu Banjir Jambi

LSM/Figur
Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Uni Eropa Beri Produsen Mobil Kelonggaran untuk Penuhi Aturan Emisi

Pemerintah
Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Finlandia Tutup PLTU Batu Bara Terakhirnya

Pemerintah
China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau