Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didukung MIND ID PTFI, Sekolah Asrama Taruna Papua Luluskan Ratusan Siswa Jenjang SD dan SMP

Kompas.com - 25/07/2023, 19:25 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Mind Id (Mining Industry Indonesia) melalui PTFI (PT Freeport Indonesia) bersama Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) berkomitmen menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Mimika lewat Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).

SATP merupakan sekolah berpola asrama yang dikelola YPL mitra pendidikan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan anggota Grup Mid Id, PTFI.

YPMAK dan SATP sudah bekerja sama selama 20 tahun dan semula peserta didik dikirim langsung ke kantor YPL di Tomohon, Sulawesi Utara untuk mengenyam pendidikan. Namun, sejak empat tahun terakhir, YPMAK memberikan kebebasan mengelola kampus SATP di Kabupaten Mimika dengan standar sesuai dengan kurikulum TPL Tomohon.

Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) menggelar seremoni kelulusan sekolah di Sport Hall SATP Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu, 27 Mei 2023 lalu dengan mengangkat tema "Be The Light".

Salah satu peserta didik, Jerens Beanal mengatakan bersyukur dapat menempuh pendidikan di SATP. Ia mengatakan akan melanjutkan pendidikannya di Semarang dengan jenjang pendidikan SMA.

“Pembelajaran di sini bagus, fasilitasnya lengkap dan mata pelajarannya juga sangat banyak, dan itu kami sangat senang, karena itu kami bisa belajar dengan baik. Kami tidak membutuhkan apa-apa karena sudah lengkap di sini. Gurunya ada yang baik, ada yang tegas, pokoknya banyak,” ungkap Jerens.

 

Jerens pun berpesan agar rekan-rekannya yang masih berjuang di asrama SATP agar tak kendur dalam menjalani aktivitas mencari ilmu.

“Tetap semangat dan terus berjuang tanpa henti untuk meraih cita-cita,” kata Jerens yang bercita-cita ingin menjadi insinyur pertambangan.

Baca juga: Polemik Zonasi PPDB: Mengubah Stigma Sekolah Favorit Menuju Pendidikan yang Berkualitas

Hal senada disampaikan siswa lain, Angelina Magal yang mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama menjalani pendidikan di asrama SATP. Ia berencana melanjutkan sekolah ke tingkat SMA di YPL Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara.

“Harapan saya kedepannya SATP bisa bangun SMA untuk teman-teman juga. Pembelajaran yang kami dapatkan kami merasa senang dan bersyukur,” ungkap Angelina yang memiliki cita-cita ingin menjadi jurnalis itu.

Perwakilan orangtua siswa, Dolfina Waliangger mengatakan sangat terharu juga senang melihat putrinya, Gabriela Janmpa dinyatakan lulus dan bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA di YPL Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara.

“Rasa bangga, terharu, bersyukur, semuanya campur aduk. Khusus untuk SATP, terimakasih untuk guru-guru, pembina, semua yang sudah mendidik anak-anak kami hingga akhir, sekarang sudah selesai,” ungkapnya.

Kepala Sekolah SATP, Johana Tnunay mengatakan siswa SATP merupakan generasi muda suku Amungme dan Kamoro juga lima suku kerabat lainnya. Johana mengaku sangat bangga juga terharu karena siswa SATP lulus dengan predikat membanggakan.

Ia mengatakan, siswa lulusan SATP merupakan bintang kecil yang sedang belajar memancarkan cahaya dan masih memiliki langkah yang panjang untuk meneruskan jenjang pendidikan selanjutnya. 

“Kalian sudah selesai menamatkan pendidikan di asrama baik yang dari SD ke SMP ataupun SMP ke SMA/SMK, tapi ini bukanlah akhir, melainkan gerbang awal menuju tingkat yang lebih tinggi, semoga yang dicita-citakan bisa tercapai,” pesan Johana.

Wakil Direktur Program dan Monitoring Evaluasi YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro mengatakan terus mendukung SATP dan Yayasan Pendidikan Lokon sebagai pengelola sekolah bermodel asrama.

Ia mengatakan anak-anak yang dititipkan di asrama SATP mendapatkan pendidikan baik, profesional dan dapat bersaing di luar Mimika.

“Kami tahu di luar ini ada banyak sekali hal yang negatif ataupun positif. Kami berharap adanya bimbingan dalam asrama SATP selama ini, dari guru-guru ataupun pendamping menjadi bekal kepada anak-anak supaya bisa menjalankan hidup mandiri di luar sana,” katanya.

Nur Ihfa pun mengatakan, pola pendidikan di YPMAK terbukti tidak hanya mementingkan aspek akademis saja, melainkan menitikberatkan etika dan perilaku anak. Hal itu tercermin dari kepercayadirian anak saat tampil di atas panggung.

Baca juga: Beasiswa Sekolah Pelita Harapan 2023, Gratis sampai Lulus SMA

Vice Presiden Communty Development PTFI, Nathan Kum mengatakan, 144 siswa yang lulus dalam acara penamatan YPMAK tersebut merupakan pencapaian luar biasa dan menjadi titik awal perjalanan baru siswa lulusan YPMAK dalam melanjutkan pendidikan mereka.

Menurutnya, PTFI  sebagai bagian dari Mind Id terus berkomitmen dalam program pendidikan bagi anak-anak Amungme dan Kamoro juga lima suku kekerabatan lainnya.

"Hal ini searah dengan tujuan komitmen Mind Id melalui PTFI untuk menciptakan generasi Papua yang cerdas dan berkualitas bagi perkembangan Kabupaten Mimika," ungkapnya.

"Freepot terus memastikan bahwa program bagi masyarakat asli sebagai prioritas. Karenanya Freeport terus bersinergi dengan beberapa pemangku kepentingan Pulai Pemda Kabupaten Mimika, lembaga adat, gereja, dan tokoh masyarakat," katanya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan Mind Id, Heri Yusuf yang menyebutkan tujuan utama Mind Id beserta anggota perusahaan yakni memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, termasuk sektor pendidikan di Kabupaten Mimika.

“Kami terus mendorong untuk berkomitmen dalam memajukan sektor pendidikan untuk anak-anak Papua melalui anggota perusahaan kami PTFI. Ke depan mudah-mudahan akan ada banyak anak-anak Papua khususnya di Kabupaten Mimika yang bisa benar-benar terang benderang seperti bintang di langit,” tutup Heri.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau