Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Sadar, Ini 6 Kebiasaan Manusia yang Berdampak Buruk ke Lingkungan

Kompas.com - 25/07/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kehadiran berbagai teknologi di era modern semakin memudahkan kehidupan dan aktivitas manusia.

Contohnya, setelah ada kendaraan bermotor dan infrastruktur jalan yang layak, menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer menjadi hal yang biasa.

Kehadiran berbagai peranti elektronik juga menunjang kebutuhan manusia modern yang bergerak cepat dari waktu ke waktu.

Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Pengaruhi Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang

Akan tetapi, berbagai kemudahan tersebut rupanya memiliki dampak buruk kepada lingkungan jika dilakukan di luar batas.

Tanpa disadari, beberapa aktivitas yang telah menjadi kebiasaan manusia sehari-hari secara perlahan merusak lingkungan.

Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut enam kebiasaan manusia yang ternyata berdampak buruk kepada lingkungan.

1. Menggunakan kendaraan bermotor pribadi

Menggunakan kendaraan bermotor pribadi adalah salah satu kebiasaan manusia untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Kehadiran kendaraan bermotor pribadi membuat pemiliknya memiliki fleksibilitas waktu yang sangat tinggi dan bisa bergerak kapan pun serta ke mana pun mereka mau.

Akan tetapi, semakin banyak orang yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi, semakin banyak pula polusi yang dihasilkan. Dan itu membuat lingkungan semakin tercemar.

Salah satu solusi mengurangi dampak polusi dari kendaraan pribadi adalah menggunakan seoptimal mungkin transportasi umum yang ada untuk beraktivitas.

Baca juga: 5 Cara Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan

2. Buang baterai dan tinta secara tidak benar

Baterai mengandung jejak merkuri dan bahan kimia beracun lainnya. Jika dibuang secara tidak benar dan berakhir ke alam, dapat memengaruhi satwa liar dan kehidupan.

Sementara itu, cartridge tinta memiliki efek yang lebih beracun terhadap lingkungan bila tidak dibuang dengan benar.

Setiap tahun, jutaan cartridge tinta berakhir di tempat pembuangan sampah yang meracuni tanah dan semakin merusak lingkungan.

3. Penggunaan plastik yang berlebihan

Barang-barang yang dijual di toko kebanyakan dikemas dalam wadah plastik. Selain itu, sebagian besar kantong belanjaan juga merupakan kantong plastik.

Secara statistik, kemasan makanan menyumbang hampir 70 persen dari semua sampah dan limbah rumah tangga yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

Dunia Makin Lirik Hidrogen Rendah Emisi, Investasi Berlipat Ganda

LSM/Figur
Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau