Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Bogor, 6 Komodo Dikembalikan ke Habitat Alaminya di NTT

Kompas.com - 16/08/2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Sebanyak enam ekor komodo dikembalikan dari Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia Bogor ke habitat alaminya di Cagar Alam (CA) Wae Wuul, Nusa Tenggara Timur.

Keenam satwa endemik tersebut akan menjalani proses habituasi selama satu bulan di CA Wae Wuul sebelum dilepasliarkan pada pertengahan September 2023 mendatang.

Prosesi pemberangkatan enam komodo tersebut dilakukan di pelataran Rainforest Restaurant, Taman Safari Indonesia Bogor, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Komodo Melintas di Wisata Golo Mori NTT, Jangan Berwisata Tanpa Pemandu

Dikembalikannya keenam komodo ke habitat alaminya tersebut merupakan langkah penting untuk menguatkan populasi Komodo di alam.

Keenam Komodo itu merupakan hasil pengembangbiakan terkontrol di Taman Safari Indonesia Bogor.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Satyawan Pudyamoko menyampaikan, aksi tersebut merupakan upaya menjaga keseimbangan populasi satwa di habitat alaminya.

“Dan merupakan salah satu bentuk implementasi program keterhubungan konservasi ex-situ dan konservasi in-situ,” kata Satyawan dalam siaran pers Kementerian LHK.

Baca juga: Tak Hanya di Taman Nasional, Komodo Juga Hidup di Beberapa Kawasan Konservasi di Pulau Flores

Dia mengatakan, program tersebut merupakan pengaitan antara program ex-situ dengan in-situ dari lembaga konservasi pertama kali di Indonesia.

“Semoga dapat direplikasi keberhasilannya oleh lembaga konservasi lain,” ungkap Satyawan.

Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE Suharyono menuturkan, rencana pelepasliaran enam komodo tersebut mengusung tema “Ora Kole Beo”.

“Ora Kole Beo” diambil dari bahasa daerah setempat yang artinya “komodo pulang kampung”.

Baca juga: BKSDA Sebut Ada Komodo yang Hidup di Luar Kawasan Konservasi

Rangkaian kegiatan pelepasliaran komodo tersebut dilaksanakan dalam rangka kampanye Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2023.

Untuk melindungi populasi komodo dari kepunahan, pemerintah menetapkan kawasan konservasi yang menjadi habitat Komodo, di antaranya adalah Taman Nasional Komodo dan CA Wae Wuul.

“Semoga satwa komodo yang akan diberangkatkan menuju habitat alaminya ini aman selama di perjalanan. Tidak mengalami stres sampai dengan kegiatan pelepasliaran dan dapat berkembangbiak di habitatnya dengan harapan dapat memperkaya populasi komodo di alam,” kata Suharyono.

Baca juga: Penjelasan BKSDA soal Komodo yang Melintas di Jalan Golo Mori Labuan Bajo

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket 'Green'

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket "Green"

Pemerintah
Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Swasta
Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

LSM/Figur
Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Swasta
ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

Swasta
Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Pemerintah
Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Swasta
Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

LSM/Figur
LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Pemerintah
The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

Swasta
Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

LSM/Figur
Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Pemerintah
Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Pemerintah
Pola Makan Tak Sehat Sebabkan Kerugian 8 Triliun Dollar AS Per Tahun

Pola Makan Tak Sehat Sebabkan Kerugian 8 Triliun Dollar AS Per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau