Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Emisi Karbon, Danamon Tanam 4.500 Pohon di Jambi

Kompas.com - 16/08/2023, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) aktif mempromosikan pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan melalui keterlibatan karyawan sebagai relawan D-Volunteers.

Dalam kontribusinya kali ini, Perusahaan menjalankan program "Peduli Lingkungan" tahun 2023, di wilayah  Sumatera 2 berupa penanaman 4.500 bibit pohon dan buah-buahan di Hutan Kota Bagan Pete dan Hutan Kota Muhammad Sabki, Jambi.

Regional Corporate Officer Danamon Sumatera 2 Handriady Chia mengatakan, Danamon berkomitmen untuk bertumbuh bersama komunitas yang telah menjadi mitra dalam menjalankan program-program Keberlanjutan.

Ini adalah salah satu bentuk aksi nyata Perusahaan untuk mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan.

Baca juga: Pohon Sagu, Tanaman Alternatif Reklamasi Lahan Bekas Tambang di Bangka

"Melalui program Danamon Peduli, sebagai bentuk kegiatan CSR Perusahaan, Perusahaan secara aktif mengampanyekan inisiatif penurunan kadar emisi karbon dan mendorong keterlibatan aktif karyawan dalam pencapaian target net zero carbon emission salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon di hutan kota,” ujar Handriady.

Keberadaan hutan kota merupakan hal yang vital bagi sebuah kota. Kehadirannya dapat membantu menyaring udara dan air, mengontrol aliran air hujan, melestarikan keanekaragaman hayati, serta mengurangi polusi suara dan udara.

Kedua hutan kota yang menjadi lokasi Peduli Lingkungan kali ini adalah dua dari tiga hutan kota yang diprioritaskan Pemkot Jambi sejak 2020 untuk dibenahi dan ditata menjadieco-tourism sehingga bisa berkontribusi pada perekonomian lokal.

Dalam pelaksanaannya, Danamon berkontribusi menambah keanekaragaman hayati di kedua hutan kota tersebut dengan menanam Meranti Merah, Renggas, Jeluntung Rawa, Tembesu, Aren, Bulian, Alpukat, Petai, dan Durian.

Baca juga: SBI Tanam Pohon untuk Jakarta Berkelanjutan

Pohon-pohon ini dipilih karena memiliki nilai ekonomi, arti budaya, memberikan kontribusi pada ekosistem, serta memiliki berbagai manfaat seperti kayu, naungan, makanan, hingga keindahan visual.

“Perusahaan percaya bahwa hutan kota memiliki banyak manfaat penting, selain dari aspek lingkungan; ada manfaat ekonomi, meningkatkan kesehatan mental dan fisik, mengurangi risiko banjir, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tambah Handriady.

Selain penanaman pohon, Perusahaan juga mengadakan program literasi keuangan untuk siswa dan menyediakan fasilitas pendidikan untuk Sekolah Menengah Kejuruan Bina Kasih, Jambi.

Mengacu pada Survei Nasional Literasi & Inklusi Keuangan (SNLKI) tahun 2019, literasi keuangan di Indonesia baru mencapai 38,03 persen.

Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah orang berusia produktif yang menanggung beban finansial anggota keluarga lansia atau disebut sandwich generation, makin meningkat.

Jadi kalau dihitung, setiap 100 orang penduduk usia produktif (usia 15-59 tahun) atau usia adik-adik sekarang harus menanggung setidaknya 17 orang penduduk lansia.

Baca juga: Pangkostrad dan Dirut Pupuk Kaltim Tanam 63.672 Pohon Program Community Forest

Salah satu cara Perusahaan untuk turut ambil bagian dalam peningkatan melek literasi keuangan adalah dengan memberikan pelatihan literasi keuangan termasuk untuk para pelajar.

Pelatihan literasi keuangan untuk pelajar diharapkan dapat memberikan pengetahuan pengelolaan dan perencanaan keuangan yang baik dan benar.

"Kondisi ekonomi yang kompleks dan perubahan gaya hidup dari pelajar menengah ke mahasiswa atau pekerja, maka perlu disikapi dengan pengelolaan keuangan secara bijak. Khususnya yang akan melanjutkan ke dunia kerja,” tutup Handriady.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kementerian LH Minta Hotel-Restoran Kelola Sampah Makanan Sendiri

Kementerian LH Minta Hotel-Restoran Kelola Sampah Makanan Sendiri

Pemerintah
Pentingnya Green Jobs untuk Menuju 'Net Zero Emissions'

Pentingnya Green Jobs untuk Menuju "Net Zero Emissions"

Pemerintah
Pembiayaan Campuran Iklim meningkat Dua Kali Lipat pada 2023

Pembiayaan Campuran Iklim meningkat Dua Kali Lipat pada 2023

Swasta
Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Program Harum Manis PGN, Olah Sampah Jadi Obat hingga Manfaatkan Solar Panel

Pemerintah
IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

IPSASB Rilis Usulan Standar Pelaporan Iklim untuk Sektor Publik

Pemerintah
Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Hotel hingga Kafe Diminta Kelola Sampah Sampai Habis, Mulai dari Jakarta

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Pemerintah
Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

Kafe Reparasi Menjamur di Inggris, Gaya Hidup Berkelanjutan dengan Perbaiki Barang

LSM/Figur
Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Selain Setop Impor Sampah Plastik, Pemerintah Bakal Perketat Impor Sampah Kertas

Pemerintah
Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Transisi Energi Berkeadilan Jadi Prinsip Utama Target Net Zero Emissions

Pemerintah
Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

Transisi Energi Perlu Berlangsung Secara Adil dan Terarah

LSM/Figur
Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Kementerian ESDM Bakal Terapkan B100 Secara Bertahap

Pemerintah
IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

IESR Ungkap 3 Strategi Dekarbonisasi Transportasi untuk Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah
Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau