Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AkzoNobel Edukasi Mahasiswa tentang Konsep Bangunan Berkelanjutan

Kompas.com, 5 September 2023, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), produsen mendukung peningkatan wawasan anak muda di bidang arsitektur melalui kelas bertema “Aplikasi Desain Berkelanjutan Menuju Bangunan Ramah Lingkungan” bagi para mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI Depok.

Kelas tersebut membahas tren penggunaan material dan cat yang berkelanjutan dalam membangun rumah dan bangunan. Program ini sejalan dengan tujuan AkzoNobel yaitu People, Planet, Paint.

AkzoNobel memberikan pemahaman serta berbagi wawasan mengenai konsep konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia di bidang konstruksi yang berkualitas.

Baca juga: Ini 6 Agenda Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Country Commercial Head PT ICI Paints Indonesia Yudhy Aryanto menuturkan, komitmen yang kuat dari Perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia, terutama talenta-talenta muda bidang arsitektur di Indonesia.

Untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dibutuhkan tenaga ahli konstruksi, termasuk arsitek.

"Terkait dengan hal ini, kami bekerja sama dengan Fakultas Teknik Arsitektur UI menggelar edukasi untuk mengembangkan para mahasiswa di bidang arsitektur, terutama mengenai praktik pembangunan berkelanjutan melalui penggunaan material dan cat yang juga berkelanjutan," ujar Yudhy, dalam rilis Selasa (5/9/2023).

Dosen Pengajar Fakultas Teknik Departemen Arsitektur UI Enira Arvanda menambahkan, profesi arsitek berperan penting dalam merencanakan dan merancang sebuah desain bangunan, termasuk menjadikan bangunan tersebut berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca juga: Terapkan ESG, Sektor Pertambangan Diharapkan Wujudkan Operasional Berkelanjutan

"Kelas ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk bertukar informasi, memperluas pemahaman dan memperoleh pengalaman baru dalam perencanaan bangunan yang berkelanjutan," ucapnya.

Selain paparan presentasi mengenai pentingnya pemilihan cat dalam perencanaan bangunan dengan konsep berkelanjutan, para mahasiswa juga berkesempatan mencoba langsung pengaplikasian cat Dulux Professional Weathershield Express pada tembok mural yang disediakan.

Cat ini merupakan cat eksterior berbahan dasar air yang diformulasikan secara khusus dengan menggabungkan fungsi cat dasar (sealer) dan cat lapisan akhir (top coat) dalam satu produk, sehingga mampu menghasilkan efisiensi dan juga produktivitas yang lebih tinggi.

Edukasi konsep bangunan berkelanjutan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan mahasiswi jurusan Teknik Arsitektur UI.

Edukasi ini diharapkan dapat membantu menghasilkan calon arsitek profesional yang memahami dengan baik manfaat dari perencanaan bangunan berkelanjutan serta bijak dalam memilih material bangunan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Studi Sebut Bahasa Iklim PBB Kikis Kepercayaan Publik terhadap Sains
Pemerintah
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Lahan Pertanian Bisa Jadi Kunci Melawan Perubahan Iklim
Pemerintah
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
494 Karton Udang PT Bahari Makmur Sejati Dimusnahkan Usai Terkontaminasi Cs-137
Pemerintah
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
Pertamina Salurkan Bantuan untukUrban Farming dan Pengelolaan Sampah Senilai Rp 6,5 Miliar
BUMN
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Pengunjung Taman Mini Kini Bisa Tabung Kemasan Botol Sekali Pakai
Swasta
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Studi Sebut Teknologi Digital Efektif Ajarkan Keberlanjutan Laut pada Generasi Muda
Pemerintah
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Ancaman Baru, Perubahan Iklim Perluas Habitat Nyamuk Malaria
Pemerintah
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Ironis, Tembok Alami di Pesisir Selatan Jawa Kian Terkikis Tambang Pasir
Pemerintah
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Maybank Group Alokasikan Rp 322 Triliun untuk Pendanaan Berkelanjutan
Swasta
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Sampah Campur dan Kondisi Geografis Bikin Biaya Daur Ulang di RI Membengkak
Swasta
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Kemenperin Setop Insentif Impor EV CBU Demi Genjot Hilirisasi Nikel
Pemerintah
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
Tak Hanya EV, Sektor Metalurgi Hijau Bisa Dongkrak Hilirisasi Nikel
LSM/Figur
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Studi: Masyarakat Salah Paham Tentang Dampak Lingkungan Makanan Sehari-hari
Pemerintah
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Kisah Kakao Kampung Merasa di Berau, Dulu Dilarang Dimakan Kini Jadi Cuan
Swasta
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
UNICEF Peringatkan Ada 600 Juta Anak Berpotensi Terpapar Kekerasan di Rumah
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau