KOMPAS.com – Pemerintah memiliki enam agenda yang dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Keenam agenda itu ialah hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Welcome Reception KADIN Indonesia Komite Bilateral Malaysia, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Danamon Peduli Gandeng Komunitas Pasar, Dukung Keberlanjutan Lingkungan
Luhut menuturkan, hilirisasi menjadi agenda penting yang pertama. Dengan hilirisasi, nilai ekspor akan meningkat karena tidak mengandalkan bahan mentah.
Hilirisasi juga mendorong investasi lebih berkualitas, khususnya di Indonesia timur sebagai cadangan nikel terbesar di Indonesia.
Hilirisasi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Angka pertumbuhan bisa meningkat secara signifikan dibandingkan sebelum hilirisasi diberlakukan.
“Misalnya, kami mendaur ulang baterai. Kami ingin membuat ekosistem yang mapan. Kami tidak membangun satu pabrik, kami membangun ekosistem,” kata Luhut dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Banyak Perusahaan Ingin Terapkan Keberlanjutan, Perlu Strategi Tepat Sasaran
Luhut menyampaikan, Indonesia mempunyai bahan mentah yang melimpah dan sumber energi terbarukan yang besar.
“Kami adalah negara yang sangat kaya, hanya saja kami tidak mengelolanya dengan baik,” ujar Luhut.
Agenda lain yang dapat membantu menyukseskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan adalah digitalisasi.
Pemerintah merangkul digitalisasi untuk memberikan pelayanan publik dalam rangka meningkatkan transparansi, efisiensi, akurasi, dan reliabilitas.
Baca juga: Mahasiswa UI Diajak Peduli Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan
Luhut menyebutkan, untuk mempercepat agenda pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, salah satunya dengan memperkuat hubungan investasi dengan Malaysia.
Saat ini, Malaysia berada di posisi kelima sebagai investor terbesar Indonesia.
Luhut berpendapat, Indonesia dan Malaysia memiliki kapasitas besar dan bisa berkolaborasi lebih banyak lagi.
“Menurut saya ini sangat penting. Kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia sangat penting bagi kami,” papar Luhut.
“Ada begitu banyak peluang, kami dapat membantu Malaysia mewujudkan investasi apa pun yang ingin Malaysia lakukan di negara ini. Kita juga perlu terus membangun hubungan perdagangan yang solid antara kedua negara,” sambungnya.
Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Pengaruhi Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya