Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawat Bumi, Eco Enzyme Dituangkan di Kolam Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Kompas.com - 07/02/2024, 19:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan eco enzyme untuk kegiatan pertanian dan berbagai aktivitas terkait lingkungan, menjadi salah satu cara untuk merawat alam dan lingkungan di Bali.

Hal ini seperti disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika, dalam kegiatan penuangan eco enzyme di kolam Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Denpasar, Selasa (6/2/2024).

Ia mengatakan, eco enzyme tidak saja dapat menjernihkan air dan udara, tapi juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia pada pertanian dan menghasilkan produk pertanian yang lebih baik dibandingkan yang menggunakan pupuk kimia.

"Kalau penggunaan zat kimia, pupuk dan pestisida kimia, itu sifatnya 'nyandu' atau adiktif, sehingga semakin lama dibutuhkan dosis yang lebih besar. Jika tidak demikian, maka tanah menjadi rusak," kata Pastika, dikutip dari Antara

Baca juga: Rawat Danau Buyan, Komunitas Peduli Lingkungan Bali Tuangkan Eco Enzyme

Berbeda halnya dengan penggunaan bahan-bahan organik, eco enzyme salah satunya, semakin lama dosis yang diperlukan untuk pertanian akan semakin sedikit karena tanah sudah semakin subur.

"Kegiatan merawat bumi seperti ini tentu harus terus dilaksanakan. Mudah-mudahan tidak saja kita dan lingkungan yang saat ini semakin sehat, sekaligus dapat mewariskan lingkungan yang sehat kepada anak cucu kita ke depan," kata Pastika. 

Pastika melakukan penuangan eco enzyme bersama komunitas pecinta lingkungan Bali Tresna Sujati dan jajaran pegawai UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali, sebagai bagian dari kegiatan kunjungan daerah pemilihan DPD.

Eco enzyme di Monumen Perjuangan Rakyat Bali

Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) telah menjadi simbol daerah Bali yang sudah sangat dikenal bahkan oleh wisatawan mancanegara sehingga menjadi tepat kolamnya dituangkan eco enzyme.

Apalagi MPRB dengan Lapangan Puputan Margarananya tidak saja menjadi tempat edukasi nilai sejarah, tetapi sekaligus berfungsi sebagai tempat rekreasi sehat bagi masyarakat.

"Bumi dengan segala isinya dan alam yang lestari merupakan anugerah Tuhan yang harus terus dirawat. Kita berdosa besar jika tidak mampu merawat dan menjaga kelestarian lingkungan," ujar Pastika. 

Apalagi, Bali dengan keindahannya ibarat potongan surga yang ada di dunia, sehingga harus terus dirawat. 

Baca juga:

Sementara itu, Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Made Artana Yasa menyampaikan terima kasih atas perhatian Yayasan Bali Tresna Sujati terhadap lingkungan monumen yang lebih dikenal dengan sebutan Bajra Sandhi itu.

Artana menyampaikan MPRB selain berfungsi sebagai tempat edukasi nilai sejarah dari zaman purba dan perjuangan rakyat Bali merebut kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan, juga telah menjadi tempat rekreasi sehat.

"Kawasan Bajra Sandhi dengan luasnya mencapai 13,8 hektare ini digunakan masyarakat untuk berolahraga, yoga, bahkan sebagai tempat reuni sehingga bisa dikatakan dapat menyehatkan fisik dan rohani," kata Artana.

Dia berharap dengan penuangan eco enzyme yang kesekian kalinya itu dapat menjadikan air kolam menjadi lebih jernih.

Baca juga: Kurangi Dampak Lingkungan, Ini 3 Metode Daur Ulang Baterai

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Swasta
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Pemerintah
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Pemerintah
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Swasta
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
LSM/Figur
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
Pemerintah
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
Pemerintah
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
Pemerintah
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
Pemerintah
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
Pemerintah
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
Pemerintah
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
LSM/Figur
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Swasta
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau