KOMPAS.com - Setelah Perancis, kini giliran Spanyol melarang beberapa penerbangan domestik jarak pendek sebagai bagian dari rencananya untuk mengurangi emisi karbon.
Penerbangan dengan alternatif kereta api yang memakan waktu kurang dari dua setengah jam tidak akan diizinkan lagi. Kecuali dalam kasus yang terhubung dengan bandara hub dengan rute internasional.
Pembatasan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dibuat di Kongres oleh pemerintah koalisi Spanyol.
Negara ini telah mempertimbangkan larangan tersebut sejak tahun 2021 sebagai bagian dari rencana aksi iklim tahun 2050.
Baca juga: Menyusul Belanda, Perancis Bakal Larang Penerbangan Jet Pribadi
Hal ini terjadi setelah pemerintah Perancis secara resmi melarang penerbangan domestik untuk perjalanan yang dapat dilakukan dalam waktu kurang dari dua setengah jam dengan kereta api pada Mei 2023.
Dilansir dari euronews, Senin (26/2/2024), nota yang disepakati kedua partai politik, PSOE dan Sumar, juga berupaya menganalisis potensi dampaknya.
Pembatasan penggunaan jet pribadi dan arahan Uni Eropa mengenai pajak produk energi, termasuk minyak tanah yang digunakan sebagai bahan bakar penerbangan.
Awalnya, rancangan proposal pemimpin Sumar Yolanda Díaz mencakup penghapusan penerbangan jarak pendek dengan alternatif kereta api yang memakan waktu kurang dari empat jam, namun kini dikurangi menjadi dua setengah jam.
Draf proposal awal akan menghemat hingga 300.000 ton CO2 dan 50.000 penerbangan per tahun, sebagaimana terungkap dalam penelitian yang dirilis tahun lalu oleh Ecologistas en Acción.
Baca juga: Bersepeda Laiknya Orang Belanda Turunkan Emisi Karbon 700 Juta Ton
Koalisi kelompok lingkungan hidup mengatakan bahwa 11 rute udara dapat digantikan dengan perjalanan kereta api dalam waktu kurang dari empat jam, sehingga mengurangi emisi CO2 Spanyol hingga hampir 10 persen.
Laporan tersebut terutama mengamati penerbangan ke dan dari Madrid, banyak di antaranya kemungkinan besar tidak termasuk dalam larangan saat ini karena ini adalah bandara internasional.
Seperti halnya kebijakan yang diterapkan di Perancis, jumlah penerbangan yang terkena dampak kebijakan ini bisa jadi sangat sedikit.
Kendati demikian, larangan penerbangan jarak pendek dikritik sebagai tidak efektif. Partai oposisi PP dan Vox menentang larangan tersebut dan Vox mengatakan hal itu akan membuat Spanyol kurang kompetitif.
Anggota PP Guillermo Mariscal menjelaskan, dia yakin inisiatif ini tidak efektif karena hanya akan menghasilkan pengurangan emisi sebesar 0,06 persen seperti yang tercantum dalam data dari College of Aircraft Engineers (COIAE).
Baca juga: Dengan Jet Hidrogen, Perjalanan Keliling Dunia Paris-New York Cuma 90 Menit
Tahun lalu COIAE mengeluarkan pernyataan yang menyatakan ketidaksetujuannya dengan rencana untuk mengurangi penerbangan di bawah tiga jam, dengan alasan bahwa hal tersebut hampir tidak berdampak sama sekali terhadap emisi karbon.
Dikatakan bahwa dalam menghadapi berkurangnya manfaat tersebut, kerugian yang akan ditimbulkan pada industri transportasi udara di Spanyol akan sangat besar.
Belum jelas kapan kebijakan ini akan diberlakukan atau rute mana yang akan terkena dampaknya.
Hal ini karena larangan tersebut perlu melalui beberapa tahap amandemen sebelum dapat disetujui oleh Senat dan akhirnya menjadi undang-undang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya