Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Dampak Buruk Perubahan Iklim, Rehabilitasi Hutan Diperlukan

Kompas.com - 25/02/2024, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Rehabilitasi kawasan hutan merupakan solusi untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim yang kini sedang berlangsung.

Hal tersebut disampaikan dosen Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh, TM Zulfikar, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (22/2/2024). 

Zulfikar mengatakan, salah satu dampak buruk akibat perubahan iklim adalah memengaruhi ketahanan pangan. Ketahanan pangan menjadi isu penting yang harus menjadi perhatian serius pemerintah. 

Baca juga: Menyambangi Hutan Harapan, Wana Dataran Rendah yang Tersisa di Sumatera

"Ketahanan pangan merupakan kondisi di mana kemampuan negara memenuhi pangan baik secara kuantitas maupun kualitas," tutur Zulfikar.

Zulfikar menyebutkan perubahan iklim yang kini terjadi berdampak negatif pada sektor produksi dari ketahanan pangan. 

Seperti banyak sawah kekeringan yang menyebabkan kegagalan panen.

Akibat kondisi tersebut, harga komoditas pertanian seperti beras cenderung naik serta ketahanan pangan menjadi berkurang. 

"Dampak buruk ini bisa dicegah dengan memastikan sumber air di kawasan hutan tetap lestari," papar Zulfikar. 

Baca juga: Ketika Para Penggemar K-pop Menanam Asa di Hutan Harapan...

Dia menambahkan, rehabilitasi hutan merupakan solusi jangka panjang untuk mengantisipasi krisis pengairan untuk pertanian.

"Kerusakan hutan turut memberi kontribusi pada perusahaan iklim. Karena itu rehabilitasi hutan menjadi solusi mencegah dampak negatif perubahan iklim," kata Zulfikar. 

Kawasan hutan yang baik dapat menjaga kelestarian sumber pengairan yang dibutuhkan petani.

Bila hutan direhabilitasi, kelestarian penyedia sumber pengairan untuk pertanian tetap terjaga.bSehingga, ketika terjadi kemarau, areal pertanian masih tetap bisa ditanami.

Sedangkan untuk solusi jangka pendek, ada penampungan air selama musim hujan dan digunakan pada musim kemarau. 

Baca juga: Hilirisasi Nikel Babat Puluhan Ribu Hektare Hutan di Halmahera

"Selain itu juga ada pompanisasi untuk kebutuhan pengairan pertanian," ucap Zulfikar.

Selain pengairan, Zulfikar mengatakan petani juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang dipengaruhi perubahan iklim sekarang ini. 

Adaptasi tersebut antara lain dengan menanam tanaman pangan yang cocok saat musim kemarau maupun penghujan.

Dengan demikian, petani bisa mengurangi risiko gagal panen, sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. 

Kondisi ini tentu juga didukung dengan penerapan teknologi tepat guna.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Serukan Stop Pembabatan Hutan dan Gencarkan Reforestasi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Swasta
ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

Swasta
Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Pemerintah
Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Swasta
Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

LSM/Figur
LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Pemerintah
The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

Swasta
Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

LSM/Figur
Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Pemerintah
Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Pemerintah
Pola Makan Tak Sehat Sebabkan Kerugian 8 Triliun Dollar AS Per Tahun

Pola Makan Tak Sehat Sebabkan Kerugian 8 Triliun Dollar AS Per Tahun

LSM/Figur
The Star ESG Summit 2024: Inovasi ESG, Kunci Kompetitif Bisnis Malaysia di Pasar Global

The Star ESG Summit 2024: Inovasi ESG, Kunci Kompetitif Bisnis Malaysia di Pasar Global

Swasta
Perubahan Iklim Timbulkan Berbagai Risiko Bagi Bank

Perubahan Iklim Timbulkan Berbagai Risiko Bagi Bank

Pemerintah
COP29: Presiden Azerbaijan Sebut Barat Munafik karena Beli Minyak dan Gas

COP29: Presiden Azerbaijan Sebut Barat Munafik karena Beli Minyak dan Gas

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau