JAKARTA, KOMPAS.com - Jika semua orang bersepeda sesering orang Belanda, emisi karbon global akan turun hampir 700 juta ton per tahun.
Sebuah studi dari University of Southern Denmark yang diterbitkan oleh jurnal Communications Earth and Environment, mendesak orang-orang untuk naik sepeda seperti yang lakukan warga di Belanda.
Orang Belanda bersepeda rata-rata 2,6 kilometer setiap hari. Jika pola ini ditiru di seluruh dunia, menurut studi tersebut, emisi karbon global tahunan akan turun sekitar 700 juta ton atau tepatnya 686 juta ton.
Angka raksasa ini melebihi seluruh jejak karbon sebagian besar negara, termasuk Inggris, Kanada, Arab Saudi, dan Australia.
Baca juga: Dukung Riau Hijau, MG Perkenalkan Mobil Listrik Ramah Lingkungan
“Manfaat iklim dan kesehatan yang signifikan yang belum dimanfaatkan dari peningkatan penggunaan sepeda menunjukkan kebutuhan mendesak untuk mempromosikan penggunaan sepeda yang berkelanjutan,” para penulis menyimpulkan.
Ada banyak alasan untuk bersepeda. Pada tingkat individu, ini adalah cara yang bagus untuk tetap bugar dan sehat, mencegah penyakit kronis terkait dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Orang yang bersepeda ke tempat kerja memiliki risiko 45 persen lebih rendah terkena kanker, dan 46 persen lebih rendah terkena risiko penyakit kardiovaskular.
Tapi itu tidak hanya baik untuk Anda, itu juga bagus untuk lingkungan.
Sektor transportasi menyumbang seperempat dari emisi gas rumah kaca terkait bahan bakar global, dengan setengahnya berasal dari kendaraan pribadi, termasuk mobil penumpang dan truk.
Baca juga: Pilar 3 SDGs: Pembangunan Lingkungan
Mobil juga berkontribusi terhadap polusi udara, menyumbat udara dengan bahan kimia dan gas beracun.
Menurut organisasi iklim Inggris Hubbub, 50 persen perjalanan yang kita lakukan setiap hari panjangnya kurang dari 3,2 kilometer. Itu artinya perjalanan tersebut layak ditukar dengan bersepeda.
Untuk diketahui, produksi sepeda secara global telah mengalami pertumbuhan signifikan selama 60 tahun terakhir. Sebanyak 123 juta sepeda diproduksi pada tahun 2015, naik dari 20,7 juta sepeda pada tahun 1962.
Tapi ini tidak berarti lebih banyak orang yang bersepeda sebagai bagian dari populasi global. Perjalanan sepeda mencapai hanya lima persen dari perjalanan harian di seluruh dunia.
Para penulis studi menyadari bahwa tidak semua orang tinggal di tempat yang ramah sepeda. Namun demikian, mereka tetap menyerukan perluasan infrastruktur bersepeda yang "mendesak" di seluruh dunia.
Baca juga: Seperti Apa Rumah Ramah Lingkungan?
“Pelajaran dari pengalaman sukses di negara-negara seperti Denmark dan Belanda, khususnya di tingkat kota seperti Kopenhagen dan Amsterdam, akan sangat penting,” tulis mereka.
“Ini termasuk perencanaan dan konstruksi jalur sepeda yang tepat, pendidikan dan budaya pro-sepeda, dan kebijakan untuk mencegah penggunaan mobil melalui pajak," tuntas jurnal tersebut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya