KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan spesies baru kepiting tiga warna yang ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat (Kalbar).
Temuan tersebut dilakukan Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Daisy Wowor bersama tim dari National University of Singapore dan dirilis dalam jurnal Zootaxa Nomor 5397 Volume 2 tanggal 4 Januari 2024.
Spesies kepiting itu diberi Lepidothelphusa menneri, dengan punggung yang licin dan tiga warna yang kontras di tubunya.
Baca juga: Lestarikan Lingkungan, WIKA dan BRIN Tanam 29 Spesies Pohon Langka
Bagian kepala dan mata berwarna kuning cerah hingga oranye, bagian tengahnya berwarna coklat tua hingga hitam keunguan, dan sisa sepertiga bagian posteriornya berwarna pucat hingga biru cerah.
Keunikan lain spesies kepiting ini dapat dilihat dari bentuk kedua capitnya yang besar sebelah. Capit kanannya lebih kecil dari yang kiri.
Capit kiri yang lebih kecil bukan karena pernah terpotong lalu tumbuh lagi, melainkan memang ciri morfologinya yang khas.
Daisy.mengatakan, kepiting tersebut memiliki tubuh yang kecil dengan ukuran panjang 10 milimeter dan tinggi 8,8 milimeter.
Baca juga: Perubahan Iklim Berpampak Besar terhadap Kehidupan Spesies Perairan
"Dapat dipastikan kepiting ini bukan jenis pemanjat. Untuk menemukannya pun perlu ketelitian, karena kepiting ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu," jelas Daisy dikutip dari siaran pers BRIN, Sabtu (9/3/2024).
Dia menambahkan, kepiting tersebut sangat suka bersembunyi dibalik serasah daun dan akar.
Lebih lanjut, Daisy menuturkan marga kepiting tiga warna sebelumnya terbagi dalam enam spesies yaitu Lepidothelphusa cognettii, Lepidothelphusa flavochela, Lepidothelphusa limau, Lepidothelphusa loi, Lepidothelphusa padawan, dan Lepidothelphusa sangon.
"Semuanya dari Sarawak bagian barat, Malaysia Timur," ujar Daisy.
Sedangkan penamaan Lepidothelphusa menneri yang merupakan spesies baru ditemukan diambil dari nama Jochen K Menner.
Baca juga: Indonesia Simpan Potensi Obat Herbal Hewan dari 30.000 Spesies Tanaman
Menner adalah orang yang pertama kali memberi tahu tentang keberadaan kepiting tersebut di Kalimantan yang kemudian memfasilitasi pengumpulan spesimen dengan penduduk di Sintang untuk tujuan penelitian.
Status konservasi jenis baru ini masih sulit dilakukan, karena wilayah penyebarannya belum secara tepat diketahui.
Kolektor lokal saat ini sedang marak mengumpulkanya untuk diperdagangkan ke Singapura, China, dan Eropa.
Sebagian besar kepiting tiga warna mempunyai ukuran induk yang kecil dengan kemampuan bertelur yang terbatas yakni sekitar 21 butir.
Eksploitasi hewan avertebrata tersebut sebagai peliharaan berpotensi menimbulkan ancaman, sehingga status spesies ini perlu dipertimbangkan dianggap rentan.
Baca juga: Berbagai Aktivitas Manusia Sebabkan 1.400 Spesies Burung Punah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya