KOMPAS.com - Memanen air hujan bisa menjadi salah satu solusi mengatasi krisis air di pulau dan kepulauan kecil serta di wilayah kering.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mego Pinandito, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (13/3/2024).
"Pemanfaatan curah hujan melalui atap bisa tampung dulu menjadi hal yang sangat penting," kata Mego.
Baca juga: Akses Air Minum Layak di Papua Terendah se-Indonesia
Menurutnya, air permukaan harus bisa sedapat mungkin dimanfaatkan dan jangan langsung dialirkan ke laut.
Proyek menahan air juga merupakan salah satu hal penting untuk daerah-daerah yang memiliki aliran sungai yang besar.
Pendekatan dan strategi utama memanen air adalah memanfaatkan dan mengoptimalkan air permukaan berupa air limpasan langsung dan sungai kecil maupun air tanah dangkal di lahan kering dan tanah hujan.
Kemudian, memanfaatkan curah hujan melalui atap bangunan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga, industri, perkantoran, dan lain-lain.
Baca juga: Waspada, Kurang Minum Air Putih Bisa Timbulkan Batu di Saluran Kemih
Mego mengatakan, ada tiga infrastruktur dalam memanen air untuk irigasi dan sumber air yaitu embung, dam parit, dan penyimpanan panjang atau long storage.
Embung adalah waduk mikro untuk memanen aliran permukaan dan air hujan serta sumber air lainnya, seperti mata air sebagai sumber irigasi suplementer.
Dam parit adalah bendungan kecil pada parit atau sungai kecil untuk menahan air dan meningkatkan tinggi muka air untuk irigasi.
Baca juga: 3,1 Juta Siswa Indonesia Belum Dapat Air Bersih di Sekolah
Sedangkan long storage merupakan tampungan air memanjang pada lahan relatif datar yang berfungsi menyimpan luapan air sungai atau air saluran irigasi saat akhir musim hujan.
Selain itu, untuk menghindari banjir, Mego menuturkan salah satu caranya adalah membuang air berlebihan dari penampungan langsung ke laut.
Mego menuturkan, BRIN terus melakukan berbagai penelitian dan inovasi terkait ketahanan air untuk dapat mendukung target nasional.
Baca juga: Sistem Kelola Air Limbah Losari Berteknologi Tinggi, Bisa Diadopsi IKN
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya