Kepulauan Pasifik, khususnya yang berada di dataran rendah merupakan salah satu wilayah pertama yang terkena dampak.
Perubahan suhu permukaan yang diproyeksikan di wilayah Indo-Pasifik juga dapat menyebabkan lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem, seperti siklon dan hujan badai.
"Kita sudah melihat lebih banyak banjir pesisir, penyusutan garis pantai akibat kontaminasi air asin terhadap pasokan air tawar dan pemindahan masyarakat," kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa meskipun kenaikan permukaan laut tidak dapat dihindari, skala, kecepatan, dan dampaknya akan bergantung pada keputusan kita dalam memangkas emisi gas rumah kaca dan meningkatkan adaptasi iklim.
"Kita memerlukan lonjakan dana untuk mengatasi kenaikan permukaan laut," katanya.
"Pada COP29, negara-negara harus sepakat untuk meningkatkan pembiayaan inovatif dan tujuan keuangan baru yang kuat," tambah Guterres.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya