Untuk diketahui, Tamasya Award 2024 merupakan apresiasi pemerintah kepada badan usaha di bidang minerba yang telah melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat serta memberi kontribusi bagi kegiatan pendidikan, sosial, budaya, kelestarian lingkungan hidup, dan peningkatan perekonomian di daerah sekitar lokasi pertambangan.
Yuliot mengatakan, Tamasya Award tidak hanya mencerminkan kontribusi dan dedikasi, tetapi juga kerja keras dan semangat untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
Baca juga: Dukung IKN Kota Berkelanjutan, MHU Bangun 30 Hektar Miniatur Hutan Hujan Tropis
“PPM merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan antara industri pertambangan dan kebutuhan dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi tambang, mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan, hingga infrastruktur yang berkelanjutan,” papar Yuliot.
Ia melanjutkan, sektor pertambangan telah berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2024 sebesar 12 persen dengan memberikan dampak positif terhadap pemerataan perekonomian di daerah, terutama di luar Pulau Jawa.
“Selain itu, turut mengurangi ketimpangan rasio gini menjadi 0,379 pada Maret 2024. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode Maret 2023 sebesar 0,388," tutur Yuliot.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya