Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belantara Foundation Ajak Siswa Sekolah Tanam Pohon Langka di Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau

Kompas.com - 29/11/2024, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Belantara Foundation bersama Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura mengajak siswa SMK Negeri 1 Tualang, Kabupaten Siak, Riau menanam bibit pohon langka secara simbolis di kawasan Tamah Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH), Provinsi Riau, Kamis (28/11/2024).

Penanaman pohon tersebut dilakukan di area terdegradasi dalam kawasan Tahura SSH. Jenis bibit pohon yang ditanam antara lain kulim (Scorodocarpus borneensis), meranti bunga (Shorea leprosula) dan meranti batu (Parashorea aptera).

Untuk diketahui, meranti bunga dan meranti batu termasuk dalam kategori pohon langka yang perlu dilestarikan.

Baca juga: Sejuta Pohon Akan Ditanam di Lahan Kritis Wilayah Bangka Belitung

Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna mengatakan, penanaman pohon langka sangat relevan dengan salah satu program pemulihan atau restorasi hutan.

"Sejak tahun 2022, kami bekerja sama dengan KPHP Minas Tahura dan APP Japan Ltd menginisiasi Forest Restoration Project: SDGs Together, yang tujuannya membantu merestorasi lahan terdegradasi yang ada di kawasan Tahura SSH," kata Dolly dalam keterangan tertulis.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Dolly menyampaikan, penanaman pohon secara simbolis tersebut penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda tentang pentingnya melestarikan pohon-pohon yang ada di hutan.

Dengan melibatkan siswa sekolah, mereka dapat teredukasi tentang manfaat dan peran setiap jenis pohon dalam ekosistem.

Baca juga: PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Tanam 100 Pohon Trembesi di Waduk Brigif

Pasalnya, generasi muda yang ada saat ini akan ikut menentukan keberhasilan pelestarian jenis-jenis pohon langka di Indonesia di masa depan.

"Kami berharap gerakan menanam pohon ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat umum, terutama para pihak yang kegiatannya berdampingan dengan kawasan, untuk turut berkontribusi aktif pada bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup di sekitarnya," ucap Dolly.

Ketua Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) Profesor Tukirin Partomihardjo berterima kasih dan mengapresiasi Belantara Foundation karena berpartisipasi aktif pada gerakan penanaman pohon langka.

Gerakan ini bertujuan untuk mengarusutamakan berbagai kegiatan dan program pelestarian jenis-jenis pohon langka menjadi bagian dari penanaman pohon.

Baca juga: PT BJA Tanam 11 Juta Pohon Gamal untuk Kembangkan Energi Baru Terbarukan

Tukirin menjelaskan, pada 2024, FPLI memulai inisiatif untuk menyelaraskan peringatan Hari Pohon Sedunia 21 November 2024 dan Hari Menanam Pohon Indonesia 28 November 2024 dengan kegiatan partisipatif melalui menanam jenis pohon langka.

FPLI mengundang semua kalangan untuk berkolaborasi mengampanyekan pentingnya melestarikan jenis-jenis pohon langka dan habitatnya agar terhindar dari kepunahan.

Harapannya, ke depan semakin banyak pihak-pihak yang menyebarluaskan ajakan melestarikan jenis-jenis pohon langka Indonesia.

Penanaman bibit pohon langka ini dilakukan secara khusus dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang diperingati setiap tahun pada 28 November.

Pada tahun ini, momen peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dimanfaatkan sebagai gerakan penanaman pohon langka serentak di beberapa daerah yang digagas FPLI.

Baca juga: Komitmen Lestarikan Lingkungan, Aeon Indonesia dan Pakuwon Mall Bekasi Gelar Aksi Penanaman Pohon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pusat Data Rentan Bencana Iklim, Kerugian Bisa Capai Miliaran Dolar
Pemerintah
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Banjir Berpotensi Lepaskan Bahan Kimia Berbahaya
Pemerintah
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Didenda Rp 282 Miliar Atas Kasus Kebakaran Lahan
Pemerintah
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
KKP Targetkan Produksi Ikan Naik Usai Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
DLH Jabar Denda Rp 3,5 Miliar Perusahaan yang Cemari Sungai Citarum
Pemerintah
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Kemenhut Dapat Dana Rp 4,93 Triliun, Terbesar untuk Konservasi SDA dan Ekosistem
Pemerintah
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Cegah Banjir di Jabodetabek, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca 24 Jam
Pemerintah
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Lingkungan Kotor dan Banjir Picu Leptospirosis, Pakar: Ini Bukan Hanya Soal Tikus
Swasta
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau