KOMPAS.com - Seiring dengan lonjakan permintaan listrik global karena penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI), elektrifikasi, dan digitalisasi, pembangunan sistem energi yang lebih berkelanjutan pun penting untuk dilakukan.
Untuk mengatasi permasalahan pasokan energi tersebut, Google sebagai salah satu raksasa energi tak tinggal diam.
Perusahaan itu menerapkan enam langkah inovatif demi masa depan yang lebih andal dan berkelanjutan.
Apa saja? berikut seperti dikutip dari ESG News, Selasa (24/12/2024).
Model Laju Transisi Bersih
Google bermitra dengan NV Energy untuk mengusulkan laju transisi bersih. Itu merupakan model inovatif yang dirancang untuk mendorong investasi dalam sumber energi yang bersih dan kokoh seperti panas bumi dan nuklir.
Baca juga: Daya Tarik Investasi Energi Terbarukan RI Lebih Rendah daripada Malaysia dan Vietnam
"Model ini membuka investasi baru sekaligus memastikan biaya tidak dibebankan kepada konsumen," kata NV Energy.
Memperluas Energi Bersih di Asia Pasifik
Di kawasan Asia Pasifik, Google bermitra dengan BlackRock untuk mengembangkan kapasitas surya 1 GW di Taiwan.
Lalu, investasi di New Green Power juga mendukung kebutuhan listrik Google sekaligus menawarkan kapasitas kepada pemasok semikonduktor.
Memajukan Energi Nuklir
Google berkolaborasi dengan Kairos Power untuk mengembangkan reaktor nuklir modular kecil, yang memungkinkan penambahan daya bersih dan andal sebesar 500 MW.
“Pendekatan inovatif Kairos memastikan masyarakat memperoleh manfaat dari energi nuklir yang hemat biaya,” kata Kairos Power.
Meningkatkan Energi Bersih yang Andal
Bermitra dengan Microsoft dan Nucor, Google mengumpulkan permintaan untuk teknologi canggih seperti peningkatan panas bumi, hidrogen bersih, dan penyimpanan energi jangka panjang.
Kolaborasi ini mempercepat investasi dan inovasi yang bertujuan untuk mendekarbonisasi jaringan listrik global.
Baca juga: Transisi Kendaraan Listrik Tak Boleh Tinggalkan Kesenjangan Ekonomi
Mempercepat Kesepakatan Energi Bersih
Google menyederhanakan proses perjanjian pembelian daya (PPA), mengurangi waktu pelaksanaan hingga 80 persen.
Pada tahun 2024, kontrak ditandatangani untuk kapasitas energi bersih baru sebesar 3,3 GW di seluruh Amerika Utara dan Eropa.
Menempatkan Pusat Data Bersama dengan Energi Bersih
Melalui kemitraan dengan Intersect Power dan TPG Rise Climate, Google secara strategis menempatkan pusat data bersama dengan fasilitas pembangkit energi bersih baru di AS.
Hal tersebut dapat mengurangi kebutuhan transmisi dan mempercepat operasi.
Enam tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya Google yang lebih luas untuk memajukan solusi energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan.
Seiring dengan meningkatnya momentum, perusahaan tetap berkomitmen untuk mendorong inovasi guna memenuhi permintaan energi di masa mendatang.
Baca juga: Pemerintah Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Capai Ketahanan Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya