Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Transisi kendaraan listrik memang bisa mengurangi emisi dari sektor transportasi. Akan tetapi, tata kelolanya perlu dilakukan dengan baik agar tidak menambah kesenjangan ekonomi.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi bertajuk Bali Bicara Transportasi B1erkeadilan yang digelar di Denpasar, Bali, Selasa (10/12/2024). Acara tersebut sekaligus memaparkan temuan Studi Dampak Sosial dan Ekonomi dari Transisi Electric Vehicle (EV) di Bali dari World Resources Institute (WRI) Indonesia.

Kegiatan ini didukung oleh Koalisi Bali Emisi Nol Bersih yang beranggotakan WRI Indonesia, Institute Essential Services for Reform (IESR), New Energy Nexus, dan CAST Foundation. Selain itu, acara ini juga menampilkan pameran oleh mitra-mitra koalisi lainnya di sektor transportasi, seperti Asosiasi Dewata Motor Listrik (ADAMOLIS) dan Trans Metro Dewata (TMD).

Baca juga: Produsen Mobil Global Gagal Penuhi Komitmen Transisi Kendaraan Listrik

Sofwan Hakim dari Koalisi Bali Energi Nol Bersih mengatakan, studi yang dilakukan WRI Indonesia tersebut bertujuan untuk menjawab dia tantangan utama dalam transisi ke kendaraan listrik yaitu keterjangkauan dan aksesibilitas.

Dia menuturkan, bertransisi ke kendaraan listrik dapat mengurangi emisi transportasi. Di Bali, sektor transportasi menyumbang 43 persen dari total emisi provinsi.

"Oleh karena itu, Provinsi Bali perlu memastikan bahwa transisi yang berlangsung tetap mempertimbangan asas kemanusiaan dan keadilan, serta dikelola dengan cara yang baik. Sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi dan memberikan manfaat bersama yang lebih luas," kata Sofwan dikutip dari keterangan tertulis.

Dalam studinya, WRI Indonesia menggunakan pendekatan berbagai metode, termasuk analisis konten, diskusi kelompok terfokus, dan proses hirarki politik.

Berbagai metode tersebut dipakai untuk mengembangkan serangkaian indikator komprehensif dalam menilai keadilan transisi kendaraan listrik di Bali.

Baca juga: PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

Studi tersebut juga melibatkan konsultasi pemangku kepentingan dan survei ahli untuk menyempurnakan dan memprioritaskan berbagai indikator dan memastikan relevansi dengan konteks lokal, dan selaras dengan kerangka transisi yang adil.

Climate and Just Transition Project Lead WRI Indonesia Hapsari Damayanti menyampaikan, perlu adanya kebijakan dan program yang tepat sasaran di samping bertransisi ke kendaraan listrik.

Kebijakan dan prorgram yang diambil penting untuk terjadi mendukung kelompok berpenghasilan rendah, meningkatkan akses infrastruktur, dan mendorong kesempatan kerja guna mengatasi kesenjangan yang ada.

Dia menambahkan, berbagai kebijakan yang inklusif juga penting guna mendistribusikan manfaat transisi kendaraan listrik secara luas dan adil di Bali.

Dalam studi tersebut, ada tiga rekomendasi yang diusulkan WRI Indonesia untuk transisi kendaraan listrik di Bali.

Baca juga: Dipo Star Finance Berkolaborasi dengan Electrum, Dorong Implementasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Climate and Just Transition Project Lead WRI Indonesia Hapsari Damayanti berbicara dalam pemaparan Temuan Studi Dampak Sosial dan Ekonomi dari Transisi Electric Vehicle (EV) di Denpasar, Bali, Selasa (10/12/2024).WRI INDONESIA Climate and Just Transition Project Lead WRI Indonesia Hapsari Damayanti berbicara dalam pemaparan Temuan Studi Dampak Sosial dan Ekonomi dari Transisi Electric Vehicle (EV) di Denpasar, Bali, Selasa (10/12/2024).

Pertama, meningkatkan keterjangkauan harga dan aksesibilitas.

Kendaraan listrik masih dinikmati 1 persen golongan ekonomi tertinggi. Insentif kendaraan listrik yang telah tersedia masih perlu ditingkatkan. Kualitas standardisasi stasiun pengisian daya juga perlu diperbaiki agar kendaraan listrik lebih menjangkau masyarakat luas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
LSM/Figur
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Swasta
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Swasta
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
BUMN
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Pemerintah
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan 'Ecology Funnel' bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan "Ecology Funnel" bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Pemerintah
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Pemerintah
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
LSM/Figur
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Pemerintah
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
LSM/Figur
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
LSM/Figur
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Pemerintah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Pemerintah
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau