Sektor ini pun menghadapi tugas penting untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan tanggung jawab lingkungan.
Tanpa intervensi yang signifikan, dampak lingkungan hanya akan meningkat seiring dengan meluasnya teknologi tersebut.
Baca juga: Bagaimana AI Membantu Manajer ESG Mendorong Keberlanjutan?
Untung saja sektor teknologi mulai menanggapi tantangan tersebut.
“Seiring berlanjutnya inovasi hingga tahun 2025, menyeimbangkan keberlanjutan lingkungan harus menjadi fokus utama bagi perusahaan teknologi dan pengguna perangkat mereka,” ungkap Daniel Pearson, CEO KnownHost.
Beberapa inisiatif pun sudah diupayakan seperti misalnya optimalisasi kode untuk mengurangi pemrosesan yang tidak perlu, metode pendinginan canggih, termasuk sistem pendinginan cair, penerapan desain aliran udara yang lebih efisien, dan juga peningkatan adopsi sumber energi terbarukan.
Keberhasilan memerangi emisi AI juga memerlukan upaya terkoordinasi dari perusahaan teknologi dan pembuat kebijakan, serta tekanan dari pengguna untuk menerapkan praktik dan teknologi yang lebih berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya