JAKARTA, KOMPAS.com - Bluebird berencana menambah 1.000 armada electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di tahun ini untuk mendukung transportasi berkelanjutan.
Chief Strategy Officer PT Blue Bird, Andrew Arristianto, mengungkapkan pihaknya akan menghadirkan fitur pemesanan kendaraan listrik di aplikasi MyBluebird, untuk mempermudah akses pelanggan ke transportasi ramah lingkungan.
"Kami expect bisa sampai dengan kira-kira 1.000 EV yang kami adopt ke dalam fleet kami di tahun 2025. Dengan aneka ukuran (kendaraan), aneka warna mungkin," ungkap Andrew dalam konferensi pers di Kantor Bluebird, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Fitur Sustainability Bluebird, Ajak Penumpang Sumbang Dana untuk Tanam Pohon
Dia menegaskan bahwa penumpang tetap bisa memilih untuk menggunakan taksi EV atau tidak. Adapun Bluebird telah menyediakan bus listrik di beberapa wilayah termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Memang ini dampak pengurangan emisi bisa dari mana-mana enggak hanya EV, pengurangan CNG tetapi juga dengan pembaruan kendaraan-kendaraan kami pun ikut berkontribusi ke pengurangan emisi," kata Andrew.
Menurut dia, biaya operasional kendaraan listrik lebih murah ketimbang kendaraan konvensional. Sebaliknya, harga kendaraan listrik biasanya lebih mahal daripada kendaraan berbahan bakar minyak.
"Kalau yang bisa dibilang operational cost-nya sehari-hari ya memang lebih efisien, tetapi harga daripada teknologi baterainya yang menjadi penentuan dan menjadi komponen terbesar kendaraannya," tutur dia.
Bluebird sendiri memiliki stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk pengemudi. SPKLU ini pun dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Baca juga: Begini Jadinya jika Wuling Binguo EV Jadi Taksi Bluebird
Andrew menjelaskan, dalam satu kali pengisian kendaraan bisa menempuh jarak hingga 600 kilometer (km). Sehingga, harga operasional jadi lebih terjangkau.
"Kami lihat sekarang sebenarnya satu kali charge bisa beroperasi seharian, lalu kembali lagi di malam harinya," ujar Andrew.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya