Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eramet Eksplorasi Potensi Litium, Papua dan Sulawesi Targetnya

Kompas.com - 19/02/2025, 12:55 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pertambangan asal Perancis, Eramet, berencana melakukan eksplorasi litium di Indonesia.

CEO Eramet Indonesia, Jerome Baudelet, mengatakan bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Badan Geologi untuk menemukan potensi litium.

“Namun, ini hanya tahap eksplorasi. Karena kami perlu melihat apakah kualitas litium yang kami temukan cukup bagus untuk tujuan industri,” ujar Jerome saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).

Eramet pun masih menelaah lebih dalam terkait investasi litium. Sejauh ini, kata Jerome, pihaknya mengutamakan eksplorasi komoditas nikel.

Rencananya, perusahaan bakal melakukan ekspansi ke wilayah Sulawesi dan Papua untuk mencari nikel. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan bisnis yang sebelumnya telah terbangun di Weda Bay.

“Kami menyebutkan Papua dan Sulawesi secara spesifik, tetapi pada dasarnya kami mencari pilihan untuk mengembangkan pertambangan baru di Indonesia. Jika ada pilihan lain, kami sudah siap melihatnya,” kata Jerome.

Karenanya, Eramet menggandeng Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mencari lokasi pembangunan nikel baru di Papua dan Sulawesi.

Jerome menyatakan, perusahaannya masih menunggu assignment license atau izin penugasan yang diberikan pemerintah untuk menyelidiki dan meneliti, dalam rangka penyiapan wilayah izin usaha pertambangan untuk mengevaluasi serta menilai potensi suatu wilayah. 

"Kami masih menunggu izin penugasan. Tanpa izin penugasan dari pemerintah, kami tidak bisa memulai eksplorasi dan menilai deposit. Jadi kami berharap bisa segera memperoleh izin ini," ungkap Jerome.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menjelaskan, Eramet berstatus kontraktor di Weda Bay Industrial Park.

Kawasan tersebut merupakan industri terpadu untuk pengolahan logam berat di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

"Mereka ingin mengembangkan, tidak hanya sebagai kontraktor tapi juga bisa sebagai ikut mengembangkan untuk bisa mempunyai production ya di kita," ungkap Rosan, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (4/2/2025).

Rosan menambahkan, Eramet akan berkolaborasi dengan BUMN.

“Kami koordinasikan karena sebagai menteri investasi kan kita memfasilitasi dari keinginan Eramet untuk terus mengembangkan footprint-nya yang ada di Indonesia," lanjut dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

LSM/Figur
KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

Pemerintah
75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

LSM/Figur
Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemerintah
KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

Swasta
Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Pemerintah
Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

LSM/Figur
Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

LSM/Figur
Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau