Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2025, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut saat ini pemerintah sedang melakukan uji teknis bahan bakar biodiesel 50 persen (B50).

Targetnya, B50 dapat diimplementasikan pada 2026 alias tahun depan setidaknya 50 persen.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Baca juga: Pemerintah Bakal Setop Impor Solar jika B50 Dirilis pada 2026

"Arahan dari Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia), 2026 sudah bisa masuk ke 50 persen (implementasi B50)," kata Eniya, sebagaimana dilansir Antara.

"Saat ini kami sedang melakukan pengujian teknis untuk mempersiapkan hal tersebut," sambung Eniya.

Pengujian teknis B50 akan dilakukan selama kurang lebih setengah tahun. Uji coba tersebut akan meliputi berbagai sektor seperti industri, maritim, pertambangan, pertanian hingga otomotif.

"Persiapan untuk menuju B50 sudah dilakukan dengan melakukan uji teknis. Saat ini berlangsung dan ini mungkin dibutuhkan sekitar 6 bulan untuk persiapan pengujian teknis di berbagai sektor," papar Eniya.

Selain kajian teknis, Eniya menambahkan pemerintah juga mulai melakukan kajian perekonomian terkait dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen.

Baca juga: Setelah B40 Tahun Ini, B50 Disiapkan untuk 2026

Menurut Eniya, hal ini juga telah dilakukan pada bahan bakar B40 yang sudah diterapkan pada 1 Januari 2024.

Sebelumnya, Bahlil menyebut penggunaan bahan bakar B50 dapat membebaskan Indonesia dari ketergantungan impor terhadap solar.

"Jadi implementasi B40 di 2025 sambil mempersiapkan implementasi B50 2026. Kalau ini yang kita lakukan, maka impor kita terhadap solar insya Allah dipastikan tidak ada lagi di 2026," kata Bahlil di Jakarta, pada 3 Januari 2025.

Bahlil menuturkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan langsung untuk mendorong penggunaan biofuel B50 pada 2026 guna menciptakan kedaulatan energi.

Dia optimistis implementasi B50 di 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.

Baca juga: Program B40 Mulai Jalan, Kementerian ESDM Kejar Target B50 pada 2026

Uji coba

Tahun lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengikuti peluncuran dan melaksanakan uji coba implementasi biodiesel B50 di Kalimantan Selatan, pada 18 Agustus 2024.

"Ini adalah hari yang bahagia, dimana B50 kita langsung uji coba dan kedengaran mesinnya sangat bagus, normal," kata Amran di pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dikutip dari situs web Kementerian Pertanian.

Menurut Amran, uji coba implementasi B50 dapat menjadi upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi nasional ke depan.

Dia menyampaikan, kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit diprediksi sangat besar di mada sepan, khususnya untuk konsumsi dalam negeri dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Baca juga: Implementasi B50 Diuji Coba di Kalimantan Selatan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau