Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Plastik Sulit Terurai, Cek Lokasi Vending Machine Tukar Sampah Jadi Cuan di Area Jabodetabek

Kompas.com - 03/03/2025, 08:07 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.comSampah plastik menjadi momok bagi lingkungan karena dinilai sulit terurai. Plastik yang tidak dikelola dengan baik memang dapat mencemari tanah, sungai, hingga lautan. Bahkan, Indonesia disebut sebagai salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per Selasa (11/2/2025), jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 25,9 juta ton.

Dari total produksi sampah nasional tersebut, 62,05 persen atau 16,1 juta ton dapat terkelola. Sementara itu, sisanya 37,95 persen atau 9,8 juta ton sampah tidak terkelola.

Baca juga: ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik lewat Reverse Vending Machine

Berdasarkan komposisi sampah di Indonesia, sampah sisa makanan mendominasi 41,60 persen dan sampah plastik 18,71 persen. Sementara itu, dari sisi sumber sampah, 44,37 persen sampah terbanyak berasal dari rumah tangga.

Menurut data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), hanya 9 persen dari total sampah plastik yang berhasil didaur ulang. Sementara itu, 48 persen berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan sisanya mencemari lingkungan.

Baca juga: Plana Ubah Sampah Plastik dan Sekam Jadi Material Pengganti Kayu

Kondisi tersebut menunjukkan perlunya solusi yang lebih efektif dalam mengelola sampah plastik. Salah satunya melalui vending machine tukar sampah. Melalui alat ini, masyarakat dapat menukarkan sampah plastik dengan imbalan berupa poin yang bisa dikonversi menjadi uang tunai atau produk tertentu.

Vending machine tukar sampah memiliki berbagai macam manfaat. Pertama, mengurangi volume sampah plastik. Dengan adanya vending machine, semakin banyak plastik yang didaur ulang ketimbang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat. Sistem ini mendorong masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dengan lebih baik.

Ketiga, memberikan insentif ekonomi. Saat menggunakan vending machine tukar sampah, pengguna akan mendapat poin. Poin ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membeli pulsa, voucer belanja, serta ditukar uang tunai.

Baca juga: ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik lewat Reverse Vending Machine

Keempat, mendukung industri daur ulang. Sampah atau botol plastik yang terkumpul akan diolah kembali menjadi bahan baku produk lain untuk mengurangi kebutuhan plastik baru. Praktik ini merupakan bentuk dukungan terhadap ekonomi sirkular.

Cara kerja vending machine daur ulang sampah cukup sederhana. Pengguna cukup memasukkan sampah plastik seperti botol atau kemasan ke dalam vending machine. Selanjutnya, mesin akan memindai dan mengidentifikasi jenis serta jumlah sampah yang dimasukkan. Pengguna mendapatkan poin atau insentif berdasarkan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan.

Lokasi vending machine tukar sampah di Jabodetabek

Saat ini, vending machine tukar sampah plastik telah tersebar di beberapa titik strategis di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Berikut rinciannya.

Jakarta

  • Stasiun MRT Bundaran HI
  • Stasiun KRL Sudirman
  • Mall Grand Indonesia
  • Lawson Cipete

Bogor

  • Bogor Trade Mall (BTM)
  • Mall Botani Square

Depok

  • Universitas Indonesia

Tangerang

  • AEON Mall BSD
  • Summarecon Mall Serpong

Bekasi

  • Grand Galaxy Park

Dengan semakin banyaknya vending machine tukar sampah plastik di Jabodetabek, masyarakat memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah. Setiap botol plastik yang Anda buang berkontribusi terhadap pengurangan limbah dan membantu menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau