Selain memanfaatkan energi surya, para pemuda turut mengembangkan energi biomassa dengan material utama sampah eceng gondok lalu dikonversi menjadi gas.
Kegiatan sertifikasi yang disokong Pertamina itu, diikuti oleh 22 local heroes yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, mewakili enam subholding Pertamina.
“Kami mengikuti pelatihan intensif yang mencakup materi regulasi kelistrikan, pelatihan teknik instalasi, serta praktik langsung pemeliharaan listrik. Untuk memastikan kompetensi mereka, peserta menjalani serangkaian ujian yang meliputi tes tulis, praktik, dan lisan sesuai standar nasional,” terang Ubed.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), perusahaannya mengembangkan DEB di berbagai wilayah Indonesia.
Hal ini bertujuan memanfaatkan keunikan desa setempat, menjadikannya berdaya sehingga dapat menumbuhkan perekonomian desa.
Baca juga: Pantai Bangsring Banyuwangi Tercemar Cairan Diduga Oli, Pariwisata dan Biota Laut Terancam
DEB juga menjadi program Pertamina sosialisasi energi transisi di masyarakat, agar berdampak langsung pada penurunan emisi.
"Local Hero memberdayakan pemuda setempat untuk menjadi pendamping kegiatan DEB. Kami berupaya mendorong peningkatan wawasan dan skill para pemuda seperti Ubed, untuk bisa menjadi manfaat bagi masyarakat," papar Fadjar.
Menurut dia, Pertamina berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya